Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dalam dua sampai tiga tahun terakhir menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Emiten pengembang properti terkemuka yang berlokasi di kawasan strategis Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) ini menarik perhatian investor karena langkah transformasi bisnisnya yang cukup agresif.
Dengan strategi ekspansi yang terukur dan dukungan dari grup besar, saham PANI dipandang memiliki prospek pertumbuhan menarik dalam jangka menengah hingga panjang.
Profil dan Transformasi Bisnis PANI
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (“PANI”) berdiri pada 1 Maret 2001 sebagai produsen kemasan kaleng, kemudian merambah bisnis pengolahan hasil perikanan melalui akuisisi PT Windu Blambangan Sejati pada 2017.
Perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 18 September 2018 dengan melepas 150 juta saham perdana bernilai Rp108 per saham. Tonggak penting terjadi pada 2021 ketika PT Multi Artha Pratama (MAP), bagian dari Agung Sedayu Group dan Salim Group, mengakuisisi 80% atau sekitar 328 juta lembar saham PANI.
Masuknya MAP sebagai pemegang saham mayoritas menandai diversifikasi usaha PANI menjadi pengembang properti, dengan dukungan kuat dari Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Sumber: PANI Company Presentation
Transformasi ini mengubah PANI menjadi pengembang properti besar di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). Untuk mendukung ekspansi, PANI menggelar beberapa aksi korporasi yaitu penambahan modal dengan dua kali right issue dan dua kali private placement.
Right issue pertama dilakukan pada 23 Agustus 2022. Dalam aksi tersebut, perseroan menerbitkan 13,12 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp500 per saham, sebagai bagian dari langkah awal transformasi bisnisnya di bawah kepemilikan PT Multi Artha Pratama (MAP), entitas yang terafiliasi dengan Agung Sedayu Group dan Salim Group.
Selanjutnya, PANI kembali melakukan rights issue kedua pada 6 Desember 2023. Nilai penggalangan dana meningkat signifikan menjadi Rp10,5 triliun melalui penerbitan 2,097 miliar saham baru dengan harga Rp5.000 per saham.
Setelah dua kali rights issue, PANI melanjutkan langkah ekspansifnya dengan menggelar dua kali private placement (PMTHMETD) pada Agustus 2024. Dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek tersebut,
PANI berhasil menghimpun dana sebesar Rp6,5 triliun melalui penerbitan 1,26 miliar lembar saham baru. Dana ini digunakan untuk memperluas kepemilikan lahan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2, dengan penambahan seluas 232 hektare.
Kinerja Operasional dan Keuangan PANI 1H25
PANI mencatatkan marketing sales sebesar Rp699 miliar pada kuartal II/2025, turun 62% secara tahunan (YoY) namun meningkat 50% dibanding kuartal sebelumnya (QoQ).
Secara kumulatif, marketing sales sepanjang semester I/2025 mencapai Rp1,2 triliun atau 22% dari target tahunan, menurun 65% dibanding periode yang sama tahun lalu. Manajemen menyebut penurunan ini dipengaruhi oleh sikap konsumen yang lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan pembelian.
Sementara itu, anak usaha PANI, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk ($CBDK), membukukan marketing sales Rp55 miliar pada 2Q25, turun tajam 78% YoY dan 77% QoQ. Dengan demikian, pencapaian sepanjang semester I/2025 sebesar Rp294 miliar, atau 15% dari target tahunan, juga turun 75% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Keterangan (Dalam Rupiah) |
2025 (6 bulan) |
2024 (6 bulan) |
Pertumbuhan YoY (%) |
Pendapatan Neto |
1.645.441.047.000 |
1.346.657.458.000 |
+22,19% |
Beban Pokok Pendapatan |
-680.072.198.000 |
-594.686.198.000 |
+14,36% |
Laba Bruto |
965.368.849.000 |
751.971.260.000 |
+28,38% |
Beban Penjualan |
-59.431.911.000 |
-55.814.918.000 |
+6,48% |
Beban Umum dan Administrasi |
-168.813.124.000 |
-125.470.071.000 |
+34,54% |
Bagian atas Rugi Bersih Entitas Asosiasi |
-14.293.476.000 |
-3.530.498.000 |
+304,86% |
Penghasilan Keuangan |
59.473.959.000 |
56.148.185.000 |
+5,92% |
Beban Keuangan |
-27.176.937.000 |
-14.458.224.000 |
+87,97% |
Beban Pajak Final |
-105.732.578.000 |
-36.437.232.000 |
+190,18% |
Lain-lain, Neto |
-359.758.000 |
-327.104.000 |
+9,98% |
Laba Sebelum Pajak Penghasilan |
649.035.744.000 |
572.081.308.000 |
+13,45% |
Beban Pajak Penghasilan |
-36.854.000 |
-10.535.069.000 |
-99,65% |
Laba Periode Berjalan |
648.998.890.000 |
565.047.334.000 |
+14,86% |
Jumlah Laba Komprehensif |
648.998.890.000 |
566.547.689.000 |
+14,55% |
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas |
285.861.969.000 |
284.869.896.000 |
+0,35% |
Laba yang Diatribusikan kepada Nonpengendali |
363.136.921.000 |
280.177.438.000 |
+29,61% |
Laba per Saham |
16,93 |
18,23 |
-7,13% |
Sumber: PANI 1H25 Financial Statement, Compiled
Dari sisi profitabilitas, PANI berhasil membukukan laba bersih Rp236 miliar pada 2Q25, naik signifikan 45% YoY dan melonjak 377% QoQ. Secara semesteran, laba bersih PANI relatif stabil di Rp286 miliar (+0,3% YoY).
Lonjakan laba pada 2Q25 ditopang oleh pertumbuhan pendapatan (+46% YoY; +69% QoQ) serta perbaikan margin laba kotor yang meningkat menjadi 60,1% (2Q24: 53,9%; 1Q25: 56,2%).
Kinerja lebih impresif ditunjukkan oleh CBDK yang mencatatkan laba bersih Rp387 miliar pada 2Q25, naik 100% YoY dan 198% QoQ. Akumulasi laba bersih semester I/2025 mencapai Rp517 miliar, tumbuh 26% YoY. Peningkatan kinerja ini sejalan dengan kenaikan pendapatan (+66% YoY; +80% QoQ) serta ekspansi margin laba kotor menjadi 63,4% (2Q24: 57,0%; 1Q25: 55,9%
Potensi Pertumbuhan Harga Saham PANI
Pertumbuhan harga saham PANI ke depan erat kaitannya dengan realisasi proyek-proyek strategisnya. Beberapa faktor pendukungnya antara lain:
- Dukungan Grup Besar
Keterlibatan Salim Group dan ASG memberikan sentimen positif. Investor menilai adanya “backing” kuat dari konglomerasi besar bisa mempercepat realisasi proyek dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.
- Pengembangan Kawasan PIK 2
Proyek PIK 2 diproyeksikan menjadi kawasan dengan nilai tambah tinggi. Permintaan terhadap hunian, area komersial, hingga kawasan industri di area tersebut diperkirakan terus meningkat.
- Aset Lahan yang Luas
PANI memiliki cadangan lahan ribuan hektar yang nilainya bisa terus meningkat seiring perkembangan infrastruktur dan pembangunan di Kawasan sekitar PIK 2.
- Tren Sektor Properti
Dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur, sektor properti Indonesia kembali menggeliat. Kondisi ini dapat mendukung kenaikan valuasi saham emiten properti, termasuk PANI.
Disclaimer:
Informasi yang disajikan hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan atau saran untuk membeli maupun menjual saham. Segala keputusan investasi saham memiliki risiko yang perlu dipahami, diantisipasi, dan menjadi tanggung jawab masing-masing investor.