IDX

7,166.19

+48.60 (0.68%)

Last Update: Last Update Icon 17/6/2025 11.19.00 WIB

Market Overview

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Open
7,163.03
High
7,181.47
Low
7,145.18
7,166.19
+48.60 (0.68%)
Total Frequency
642,352
Total Volume
9,628,089,811
Total Value
5,950,742,092,338

Last Update: 17/6/2025 11.19.00 WIB

Top Gainer
Top Loser
Top Volume
Top Freq
Stock Code Last Price Change Change %
MLPT 35,2502,7008.29%
CTBN 7,0506009.30%
MBSS 2,85057025.00%
AMMN 8,0755006.60%
DNET 9,7003754.02%
STTP 10,8003753.60%
TPIA 10,2253253.28%
DSSA 60,0003000.50%
Corporate WebsiteAnnouncementAbout Us

Brights Logo
  • Home
  • /blog
  • /short selling saham
Short Selling Saham: Cara Kerja dan Risiko yang Perlu Diketahui

Short Selling Saham: Cara Kerja dan Risiko yang Perlu Diketahui

Transaksi short selling saham dapat menjadi pilihan alternatif bagi seseorang untuk berinvestasi, terutama dalam kondisi pasar yang sedang bearish atau ketika mereka percaya bahwa harga suatu saham akan turun.

Dengan strategi ini, trader dapat memanfaatkan penurunan harga saham untuk meraih keuntungan, yang berbeda dari pendekatan tradisional yang biasanya mengandalkan kenaikan harga. 

Namun, penting untuk diingat bahwa short selling juga memiliki risiko yang besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara kerja short selling serta risiko-risiko yang harus diperhatikan sebelum menggunakan strategi ini.

Apa itu Short Selling Saham?

Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek, di mana Efek tersebut tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Transaksi short selling dapat dimanfaatkan pada saat kondisi pasar sedang turun (bearish) dengan menjual efek di harga yang masih tinggi dan membeli efek kembali pada harga yang lebih rendah.

Mekanisme short selling terjadi saat seorang trader meminjam saham dari pihak lain, biasanya perusahaan sekuritas (broker). Setelah mendapatkan saham tersebut, trader menjualnya di pasar dengan harga yang lebih tinggi dengan tujuan untuk meraih keuntungan. 

Kunci utama dalam short selling adalah kemampuan trader untuk menganalisis pergerakan pasar dan memperkirakan waktu yang tepat ketika harga saham akan turun. Setelah harga saham turun sesuai harapan, trader akan membeli kembali saham tersebut dan mengembalikannya kepada broker.

Transaksi short selling memiliki profil risiko yang cukup tinggi. Maka dari itu, transaksi short selling ini biasanya dilakukan oleh trader yang berpengalaman. Alasannya karena diperlukan dugaan atau perkiraan yang tepat dalam melakukan transaksi ini.

Keuntungan dan Risiko Short Selling

Keuntungan Short Selling

1. Potensi Keuntungan Tinggi

Short selling memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham, yang bisa menjadi alternatif pendapatan di saat kondisi pasar sedang kurang bagus (bearish).

 

2. Diversifikasi Strategi

Dengan menggunakan short selling, trader dapat mendiversifikasi portofolio mereka dan melindungi investasi lainnya dari kerugian ketika pasar turun.

 

3. Hedging

Trader dapat menggunakan short selling sebagai strategi hedging untuk melindungi posisi long mereka dari potensi kerugian akibat penurunan harga.

 

4. Arbitrase

Short selling juga dapat digunakan dalam strategi arbitrase untuk memanfaatkan perbedaan harga di berbagai pasar.

 

Risiko Short Selling

1. Kerugian Tak Terbatas

Jika harga saham naik alih-alih turun, potensi kerugian menjadi tidak terbatas, karena harga saham bisa terus meningkat tanpa batas.

 

2. Margin Call

Trader yang melakukan short selling biasanya menggunakan akun margin, yang berarti mereka harus mempertahankan sejumlah dana tertentu. Jika harga saham naik, broker dapat meminta tambahan dana, yang bisa menambah beban keuangan.

 

3. Biaya Pinjaman

Meminjam saham untuk dijual dalam waktu singkat bisa melibatkan biaya, yang dapat mengurangi keuntungan.

 

4. Risiko Pasar

Pergerakan pasar yang tidak terduga, seperti berita positif atau perubahan kebijakan, dapat menyebabkan harga saham malah melonjak sehingga merugikan posisi short.

 

5. Pembatasan Regulasi

Beberapa pasar memiliki peraturan ketat terkait short selling, termasuk larangan saat pasar bearish, yang dapat membatasi kemampuan trader untuk melakukan strategi ini.

 

Contoh Praktis Short Selling Saham

Misalkan seorang trader, sebut saja Budi, memperhatikan saham perusahaan ABCD yang saat ini diperdagangkan dengan harga Rp500. Budi percaya bahwa harga saham ABCD akan turun dalam waktu dekat, jadi dia memutuskan untuk melakukan short selling atas saham tersebut.

Langkah-langkah Short Selling:

 

1. Meminjam Saham: Budi meminjam 100 lembar saham ABCD dari broker atau pialang saham.

 

2. Menjual Saham: Budi menjual 100 lembar saham tersebut di pasar dengan harga Rp500 per lembar. Total pendapatan dari penjualan adalah:

100 lembar x Rp500=Rp50.000

 

3. Menunggu Harga Turun: Setelah beberapa waktu, harga saham ABCD turun menjadi Rp350. Budi merasa ini adalah saat yang tepat untuk membeli kembali saham tersebut.

 

4. Membeli Kembali Saham: Budi membeli kembali 100 lembar saham ABCD dengan harga Rp350 per lembar. Total biaya untuk membeli kembali adalah:

100 lembar x Rp350=Rp35.000

 

5. Mengembalikan Saham: Budi mengembalikan 100 lembar saham ABCD yang dipinjam kepada broker.

 

6. Menghitung Keuntungan: Keuntungan dari short selling dapat dihitung sebagai selisih antara pendapatan dari penjualan awal dan biaya pembelian kembali:

Rp50.000-Rp35.000=Rp15.000

 

Hasil

Dalam contoh ini, Budi berhasil meraih keuntungan sebesar Rp15.000 dari short selling saham ABCD. Namun, jika harga saham tersebut naik setelah Budi menjualnya, misalnya menjadi Rp600, dan Budi harus membeli kembali dengan harga tersebut, kerugian yang dialami bisa jauh lebih besar.

100 lembar x Rp500=Rp50.000-100 lembar x Rp600=Rp60.000

Rp50.000-Rp60.000=-Rp10.000

Risiko yang Perlu Diketahui

Contoh ini menggambarkan potensi keuntungan, tetapi penting untuk diingat bahwa short selling juga mengandung risiko signifikan. Jika harga saham tidak turun seperti yang diperkirakan, trader bisa menghadapi kerugian yang tidak terbatas. 

Oleh karena itu, analisis yang cermat dan manajemen risiko yang baik sangat penting saat melakukan short selling.

Regulasi Short Selling di Indonesia

Transaksi short selling di Indonesia sejatinya sudah diatur dalam  Peraturan O​toritas Jasa Keuangan Nomor 6 Tahun 2024 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek (POJK 6/2024).

POJK 6/2024 ini merupakan penyempurnaan dari ketentuan yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2020 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek (POJK 55/2020), khususnya ketentuan terkait aspek governance dan prudential atas kegiatan pembiayaan transaksi Efek kepada nasabah oleh Perusahaan Efek.

Itulah pembahasan seputar short selling saham. Dari cara kerja, keuntungan, hingga risiko yang perlu diperhatikan, strategi ini menawarkan peluang menarik bagi trader yang ingin mengambil posisi dalam kondisi pasar yang menurun. 

Namun, penting untuk selalu melakukan analisis yang mendalam dan memiliki strategi manajemen risiko yang baik. Dengan pemahaman yang tepat, short selling dapat menjadi alat yang efektif dalam mengelola portofolio investasi. 

Jika Anda mempertimbangkan untuk melakukan short selling, pastikan untuk memahami sepenuhnya semua aspek yang terlibat.

Buka Rekening Saham BRIGHTS Disini!

Article Information

Team Brandcom BRIDS
Team Brandcom BRIDS
Team Brand Communication Departement BRI Danareksa Sekuritas
  • 20 Februari 2025
  • Saham
  • Belajar Investasi Level Intermediate-Advance

Share

Investasi Saham
Investasi Saham
Buka Rekening Saham BRIGHTS Disini!
Wave Pattern Background

More Blog Articles

Reksadana Pendapatan Tetap: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Menengah
Reksadana Pendapatan Tetap: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Menengah
Reksadana
9 Juni 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Panduan Lengkap Reksadana Syariah untuk Pemula
Panduan Lengkap Reksadana Syariah untuk Pemula
Reksadana
9 Juni 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Obligasi Konversi: Pengertian, Keuntungan, dan Risiko
Obligasi Konversi: Pengertian, Keuntungan, dan Risiko
Obligasi
9 Juni 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
7 Sektor Saham Utama yang Menjanjikan untuk Investasi Tahun Ini
7 Sektor Saham Utama yang Menjanjikan untuk Investasi Tahun Ini
Saham
27 Mei 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Memahami Biaya Transaksi Saham Sebelum Mulai Investasi
Memahami Biaya Transaksi Saham Sebelum Mulai Investasi
Saham
27 Mei 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi Level Intermediate-Advance
Download Formulir
Chat Briana Whatsapp

Open Account Form Information

<p>Instruction Form</p>

Instruction Form

The form contains instructions for transferring shares, withdrawing funds, or closing an account.

Download Form
<p>Data Change Form</p>

Data Change Form

Forms are available for those of you who wish to make changes.

Download Form

PT BRI Danareksa Sekuritas

  • Gedung BRI II Lt. 23, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46
  • 1500 688
  • callcenter@brights.co.id
TradingView

The chart we are using is provided by TradingView, a charting platform for traders and investors from all corners of the world. You can find various financial instruments such as EURUSD, BTCUSD, IHSG, or filter stocks using Stock Screener which is available for free and can help in your trading and investment activities.

Help Center
  • Contact Us
  • FAQ
Privacy
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
Social Media
BRI Danareksa Sekuritas licensed and supervised by Financial Services Authority (OJK)
  • IDX
  • KSEI
  • IDClear
  • SIPF
  • Inklusi Keuangan
  • Yuk Nabung Saham

Copyright © 2022. Brights. All rights reserved.