PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), merupakan salah satu emiten kesehatan yang bergerak di bidang produksi jamu, obat herbal, suplemen, hingga produk farmasi.
Dengan portofolio produk yang beragam, mulai dari Tolak Angin yang ikonik hingga berbagai suplemen kesehatan, SIDO berhasil membuktikan bahwa warisan budaya bisa beriringan dengan inovasi modern.
Sejarah panjang di industri jamu Indonesia juga membuat SIDO menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari saham defensif. Namun, apakah saham SIDO masih punya prospek menarik di masa depan? Mari kita bahas lebih dalam.
Profil Singkat SIDO
Sido Muncul (SIDO) adalah produsen jamu terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 70 tahun. Dikenal dengan produk-produk berkualitas tinggi dan fasilitas produksi terbaik di kelasnya, SIDO telah membangun brand awareness yang kuat, dan menjadi top of mind konsumen di Indonesia.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Beroperasi melalui jaringan pusat distribusi lebih dari 120 di seluruh negeri, SIDO mempertahankan kepemimpinan pasar dengan memprioritaskan inovasi dan focus khusus pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Diversifikasi Produk Sido Muncul: Lebih dari Sekadar Jamu
Sido Muncul menunjukkan strategi diversifikasi produk yang luas untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen Indonesia. Perusahaan ini tidak hanya bergantung pada produk jamu, tetapi juga telah berkembang menjadi pemain kuat di industri makanan, minuman, dan farmasi.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
- Herbal & Suplemen (59% dari Penjualan)
Ini adalah segmen inti Sido Muncul, menyumbang lebih dari setengah total penjualan. Produk-produknya mencakup jamu tradisional yang dimodernisasi, seperti Tolak Angin yang legendaris, serta berbagai suplemen herbal yang dirancang untuk gaya hidup modern.
Kekuatan utama di segmen ini adalah ekuitas merek yang kuat dan kepercayaan konsumen yang telah terbangun selama puluhan tahun.
- Makanan & Minuman (38% dari Penjualan)
Segmen ini menjadi pendorong pertumbuhan yang signifikan. Sido Muncul berhasil memelopori minuman energi dengan rasa buah seperti Kuku Bima Ener-G, yang kini menjadi salah satu produk andalannya.
Selain itu, mereka juga menawarkan beragam minuman herbal dan permen yang tidak hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti permen yang mengandung vitamin C dan jahe.
- Farmasi (3% dari Penjualan)
Meskipun porsinya paling kecil, segmen farmasi menunjukkan komitmen Sido Muncul untuk terus berekspansi ke sektor kesehatan yang lebih luas. Produk-produknya terdiri dari obat bebas yang menyumbang sekitar 60% dari penjualan di segmen ini, serta obat resep yang berkontribusi 40%.
Kehadiran di segmen ini melengkapi portofolio perusahaan dan membuka peluang pasar baru.
Dengan lebih dari 300 SKU (Stock Keeping Unit) yang didukung inovasi ilmiah dan berorientasi pada konsumen, Sido Muncul telah membuktikan kemampuannya untuk beradaptasi dan tetap relevan di pasar.
Diversifikasi ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada satu produk, tetapi juga memperkuat posisi Sido Muncul sebagai pemimpin di industri kesehatan dan konsumsi.
Tolak Angin: Pemimpin Pasar yang Tak Tergoyahkan
Tolak Angin terbukti menjadi tulang punggung utama Sido Muncul dengan pangsa pasar yang terus menguat dari 69% pada 1H22 menjadi 73% pada 1H25. Dominasi yang semakin kokoh ini mencerminkan loyalitas konsumen yang tinggi serta kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk herbal modern tersebut.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Bagi investor, posisi Tolak Angin sebagai market leader memberi nilai tambah signifikan bagi fundamental saham SIDO, karena kontribusi stabil dan potensi pertumbuhan berkelanjutan dari produk unggulan menjadi faktor penting dalam menjaga kinerja keuangan perusahaan di jangka panjang
Kinerja Keuangan SIDO 1H25
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Penjualan Sido Muncul pada paruh pertama 2025 tercatat turun 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencerminkan sikap hati-hati konsumen dalam belanja rumah tangga di tengah kondisi makroekonomi yang lebih ketat.
Segmen herbal dan suplemen terkoreksi tipis 3% akibat pelemahan pada grup Tolak Angin, meski masih ada penopang dari pertumbuhan minyak atsiri, Esemag, dan Tolak Linu.
Sementara itu, segmen makanan dan minuman terkoreksi 4% dipicu oleh penurunan penjualan minuman energi karena faktor cuaca, walaupun produk susu dan kopi tetap mencatatkan pertumbuhan dua digit. Segmen farmasi mencatat penurunan lebih dalam sebesar 5%, dipengaruhi penyesuaian produk serta pergeseran regulasi.
Dari sisi profitabilitas, marjin laba bruto secara keseluruhan masih solid di level 57%, hanya sedikit lebih rendah dibandingkan 58% tahun lalu. Herbal turun menjadi 66% karena kontribusi lebih besar dari produk dengan marjin lebih rendah, sementara segmen makanan dan minuman justru meningkat menjadi 45% berkat efisiensi bahan baku serta penjualan kopi dan susu yang kuat.
Di sisi lain, marjin farmasi turun ke 33% akibat kenaikan biaya bahan baku dan kemasan yang tertekan inflasi serta pelemahan nilai tukar. Secara keseluruhan, Sido Muncul menghadapi tantangan jangka pendek, namun masih mampu menjaga margin yang relatif stabil, menegaskan ketahanan fundamental bisnisnya.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Laba usaha Sido Muncul pada paruh pertama 2025 melemah tipis 2% menjadi Rp746 miliar dari Rp759 miliar tahun sebelumnya. Kendati ada penurunan, marjin laba usaha justru meningkat dari 40% menjadi 41%.
Peningkatan ini mencerminkan efisiensi biaya, terutama dari penurunan beban promosi seiring strategi kampanye yang lebih terarah ke segmen anak muda dan perkotaan, serta eksekusi sampling yang lebih selektif.
Disiplin operasional membantu perusahaan meredam tekanan biaya dari kenaikan harga bahan baku minyak atsiri dan tenaga kerja, menunjukkan kelincahan Sido Muncul dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
Di sisi lain, laba bersih hanya turun tipis 1% menjadi Rp600 miliar, didukung oleh stabilitas kurs Naira dan beban pajak yang lebih rendah. Hal ini membuat marjin laba bersih meningkat dari 32% menjadi 33%, menandakan ketahanan model bisnis perusahaan.
Kinerja tersebut memperlihatkan kemampuan Sido Muncul dalam menghasilkan profit berkualitas meskipun daya beli konsumen cenderung hati-hati, sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang saham SIDO.
Dividen Tinggi & Buyback: Bukti Komitmen kepada Pemegang Saham
Selain menjaga kinerja operasional yang solid, Sido Muncul juga menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Perseroan tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis inti, tetapi juga memastikan strategi pengelolaan modal yang disiplin untuk mendukung keberlanjutan usaha.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Upaya ini diwujudkan melalui alokasi belanja modal yang terukur serta konsistensi dalam membagikan dividen dengan rasio pembayaran tinggi. Perseroan mengalokasikan belanja modal tahun 2025 sebesar Rp150–200 miliar, terutama untuk pemeliharaan aset dan efisiensi operasional, sehingga tetap mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Dari sisi distribusi keuntungan, Sido Muncul konsisten membagikan dividen dengan payout ratio tinggi, rata-rata lebih dari 92% sejak IPO. Untuk tahun buku 2024, perusahaan membagikan dividen 100% dari laba bersih dengan nilai Rp39 per saham, yang menjadi rekor tertinggi sejak melantai di bursa.
Tak hanya itu, Sido Muncul juga menyiapkan program buyback senilai Rp300 miliar pada 2025, mempertegas strategi pengembalian nilai yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
Prospek Industri Jamu
Prospek industri jamu dan kesehatan ke depan semakin terbuka lebar, seiring dengan strategi ekspansi dan efisiensi yang dijalankan Sido Muncul. Permintaan masyarakat terhadap produk herbal juga terus meningkat, baik karena faktor gaya hidup sehat maupun dorongan tren back to nature.
Selain itu, dukungan regulasi pemerintah yang mendorong pengembangan industri farmasi dan herbal semakin memperkuat peluang pertumbuhan sektor ini di masa mendatang.
Sumber: SIDO Annual Public Expose
Di pasar domestik, perusahaan fokus memperluas distribusi baik di jalur modern maupun tradisional, sekaligus menghadirkan produk inovatif yang dirancang sesuai aspirasi generasi muda seperti Gen-Z dan milenial.
Kehadiran digital juga semakin diperkuat melalui pemasaran agresif, kolaborasi lintas merek, serta keterlibatan key opinion leader (KOL), menjadikan produk herbal lebih dekat dengan konsumen muda.
Dari sisi pasar internasional, langkah ekspansi diarahkan ke kawasan Afrika dan Indochina, yang dikenal memiliki pertumbuhan tinggi. Kehadiran merek diperkuat lewat kerja sama strategis dengan mitra lokal, serta peluncuran produk baru untuk meningkatkan penetrasi pasar ekspor di wilayah-wilayah potensial.
Sementara itu, dari aspek pengelolaan internal, perusahaan terus mengoptimalkan belanja iklan dan promosi, meningkatkan produktivitas karyawan, serta mendorong efisiensi biaya di seluruh lini operasional.
Dengan kombinasi strategi ekspansi pasar dan disiplin dalam pengelolaan beban, Sido Muncul menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih lebih dari 5% pada tahun buku 2025.
Hal ini sekaligus mempertegas bahwa industri jamu dan kesehatan masih memiliki prospek yang menjanjikan, baik di dalam negeri maupun global, dengan saham SIDO sebagai salah satu representasi utamanya di pasar modal.
Disclaimer:
Informasi yang disajikan hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan atau saran untuk membeli maupun menjual saham. Segala keputusan investasi saham memiliki risiko yang perlu dipahami, diantisipasi, dan menjadi tanggung jawab masing-masing investor.