Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang semakin populer, terutama di kalangan investor yang mencari pendapatan tetap dan risiko lebih rendah dibanding saham. Jika kamu masih baru dalam dunia investasi, memahami obligasi bisa menjadi langkah awal membangun portofolio yang lebih stabil dan seimbang.
Artikel ini akan membantu kamu mengenal obligasi dari dasar, menjelaskan cara kerja, jenis-jenisnya, serta bagaimana kamu bisa mulai berinvestasi dengan bijak.
Pengertian Obligasi
Secara sederhana, obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Ketika kamu membeli obligasi, berarti kamu meminjamkan uang kepada pihak penerbit. Sebagai imbalannya, kamu akan menerima bunga (disebut kupon) secara berkala, dan di akhir masa jatuh tempo, uang pokok yang kamu investasikan akan dikembalikan.
Misalnya, jika kamu membeli obligasi senilai Rp1.000.000 dengan kupon 6% per tahun, maka kamu akan menerima Rp60.000 setiap tahun selama obligasi berjalan, ditambah pengembalian pokok di akhir periode.
Siapa yang Menerbitkan Obligasi?
Obligasi dapat diterbitkan oleh:
- Pemerintah, seperti melalui produk Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), atau Sukuk Ritel (berbasis syariah). Jenis ini dianggap paling aman karena dijamin oleh negara.
- Perusahaan, atau sering disebut obligasi korporasi. Biasanya menawarkan kupon lebih tinggi, namun memiliki risiko yang lebih besar tergantung pada kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Obligasi
Ada berbagai jenis obligasi yang umum dikenal oleh investor ritel:
- Obligasi Pemerintah
Cocok untuk investor pemula karena risikonya sangat rendah. Dijual secara online dengan minimal pembelian terjangkau. - Obligasi Korporasi
Diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana segar. Potensi return lebih tinggi, namun perlu analisis risiko kredit lebih mendalam. - Sukuk atau Obligasi Syariah
Mematuhi prinsip syariah, tidak menggunakan bunga, dan berbasis akad bagi hasil atau sewa. - Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Tidak memberikan kupon rutin, tetapi dijual dengan harga diskon dan dibayar penuh saat jatuh tempo.
Keuntungan Investasi Obligasi
Investasi obligasi menawarkan berbagai manfaat yang menarik, terutama bagi kamu yang ingin kestabilan dalam portofolio:
- Pendapatan tetap: Kupon dibayarkan secara berkala, memberikan arus kas yang bisa diandalkan.
- Risiko relatif rendah: Terutama jika memilih obligasi pemerintah.
- Diversifikasi investasi: Menjadi pelengkap yang menyeimbangkan risiko dari instrumen agresif seperti saham.
- Cocok untuk tujuan jangka menengah dan panjang: Misalnya untuk dana pendidikan, persiapan pensiun, atau pembelian rumah.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Walaupun tergolong aman, obligasi tetap memiliki beberapa risiko, antara lain:
- Risiko gagal bayar: Terutama pada obligasi korporasi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan kondisi keuangan yang lemah.
- Risiko suku bunga: Ketika suku bunga naik, harga obligasi di pasar sekunder cenderung turun.
- Risiko likuiditas: Tidak semua obligasi mudah dijual kembali sebelum jatuh tempo.
Untuk mengurangi risiko, pastikan kamu hanya membeli obligasi dari penerbit yang terpercaya dan memahami tenor serta ketentuan kuponnya.
Perbedaan Obligasi dan Saham
Obligasi bukanlah saham. Saat membeli obligasi, kamu tidak menjadi pemilik perusahaan, melainkan menjadi kreditur. Return dari obligasi berasal dari kupon tetap, sedangkan saham memberikan potensi capital gain dan dividen (jika perusahaan membagikannya). Saham cocok untuk investor yang siap dengan risiko tinggi, sementara obligasi lebih cocok bagi kamu yang ingin kestabilan dan pendapatan pasif.
Cara Memulai Investasi Obligasi
Bagi pemula, membeli obligasi kini semakin mudah. Kamu hanya perlu:
- Membuka akun di mitra distribusi resmi, seperti BRIGHTS.
- Memilih produk obligasi yang tersedia, misalnya ORI atau SBR.
- Melakukan pembayaran dan menyimpan bukti pembelian.
- Menunggu pembayaran kupon sesuai jadwal, dan menerima kembali dana pokok saat obligasi jatuh tempo.
Kamu bisa mulai dengan modal relatif kecil, biasanya mulai dari Rp1 juta.
Tips Investasi Obligasi untuk Pemula
- Tentukan tujuan keuangan terlebih dahulu (misalnya untuk dana pendidikan, pensiun, atau liburan).
- Pilih obligasi yang sesuai dengan tenor waktu kebutuhan kamu.
- Perhatikan besaran kupon dan pertimbangkan beban pajaknya.
- Diversifikasi portofolio dengan kombinasi antara obligasi dan instrumen lainnya seperti reksa dana atau saham.
Kesimpulan
Obligasi adalah instrumen investasi yang stabil dan cocok untuk pemula. Selain memberikan pendapatan tetap, obligasi juga membantu kamu membangun portofolio yang lebih seimbang. Baik sebagai alternatif dari tabungan berjangka, maupun sebagai bagian dari strategi investasi jangka menengah hingga panjang, obligasi layak untuk dipertimbangkan.
Dengan pemahaman yang benar dan strategi yang tepat, kamu bisa mulai berinvestasi di obligasi tanpa rasa khawatir.
FAQ
Apakah obligasi bisa dijual sebelum jatuh tempo?
Ya, tapi tidak semua jenis obligasi bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Jika bisa dijual, harganya akan bergantung pada kondisi pasar saat itu.
Apakah kupon obligasi dikenakan pajak?
Ya, kupon obligasi umumnya dikenakan pajak penghasilan final. Untuk obligasi pemerintah ritel, tarifnya lebih rendah dari deposito.
Apakah obligasi cocok untuk pemula?
Sangat cocok, terutama jika kamu menginginkan investasi yang lebih stabil dan aman daripada saham.
Buka rekening investasi obligasimu sekarang melalui BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas
Sudah saatnya kamu mulai membangun masa depan keuangan yang lebih stabil dengan berinvestasi pada instrumen yang aman dan menguntungkan.
platform investasi digital yang terpercaya dan mudah digunakan, cocok untuk pemula maupun investor berpengalaman.
Dengan BRIGHTS, kamu bisa:
- Membeli obligasi ritel pemerintah (ORI, SBR, Sukuk Ritel) langsung dari aplikasi
- Mengakses informasi pasar modal terkini
- Memantau portofolio secara real-time, kapan pun dan di mana pun
Mulai sekarang. Investasi aman, praktis, dan pasti semua ada di BRIGHTS.