Dalam dunia investasi, obligasi dikenal sebagai instrumen pendapatan tetap yang memberikan keuntungan berupa kupon. Namun, banyak investor pemula yang masih belum memahami apa itu kupon obligasi dan bagaimana cara kerjanya. Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana dan menyeluruh agar kamu dapat memahami potensi keuntungan serta cara kerja kupon dalam obligasi, baik pemerintah maupun korporasi.
Apa Itu Kupon Obligasi?
Kupon obligasi adalah imbalan atau bunga yang dibayarkan secara berkala kepada pemegang obligasi oleh penerbit (issuer) obligasi, seperti pemerintah atau perusahaan. Kupon ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase tetap dari nilai pokok obligasi.
Contoh sederhana:
Jika kamu membeli obligasi senilai Rp1.000.000 dengan kupon 6% per tahun, maka kamu akan menerima Rp60.000 per tahun sebagai imbal hasil, yang biasanya dibayarkan setiap 6 bulan atau setiap tahun.
Bagaimana Cara Kerja Kupon Obligasi?
Berikut ini adalah cara kerja kupon obligasi secara umum:
- Penerbit Obligasi Menentukan Kupon
- Sebelum obligasi dijual ke investor, penerbit menentukan besaran kupon. Besaran ini dipengaruhi oleh suku bunga pasar, risiko kredit, dan tenor obligasi.
- Pembayaran Kupon Secara Berkala
- Kupon biasanya dibayarkan setiap 6 bulan (semi-annual) atau setahun sekali, tergantung ketentuan emisi. Investor tetap menerima kupon sesuai jadwal, terlepas dari harga pasar obligasi.
- Pembayaran Pokok Saat Jatuh Tempo
- Setelah obligasi jatuh tempo, investor akan menerima kembali nilai pokok investasinya, sedangkan pembayaran kupon berhenti.
Jenis-Jenis Kupon dalam Obligasi
Ada beberapa bentuk kupon yang perlu kamu ketahui:
Jenis Kupon |
Penjelasan |
Kupon Tetap (Fixed) |
Nilai kupon tetap hingga jatuh tempo. Umum pada obligasi pemerintah. |
Kupon Mengambang |
Nilai kupon berubah mengikuti acuan suku bunga pasar (misalnya BI rate). |
Kupon Diskonto |
Obligasi dijual di bawah nilai nominal, tanpa kupon, keuntungan dari selisih. |
Kenapa Kupon Obligasi Penting bagi Investor?
- Pendapatan Tetap (Fixed Income)
- Kupon memberikan aliran pendapatan rutin yang berguna bagi investor yang mengincar kestabilan, seperti pensiunan atau investor konservatif.
- Mengurangi Risiko Volatilitas Pasar
- Dibandingkan saham, obligasi dengan kupon tetap relatif stabil dan tidak terlalu fluktuatif.
- Dapat Dijadikan Passive Income
- Kupon dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rutin atau diinvestasikan kembali (compound growth).
Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kupon
- Suku bunga acuan (semakin tinggi suku bunga pasar, biasanya kupon juga tinggi)
- Risiko penerbit (perusahaan dengan rating rendah memberi kupon lebih tinggi untuk menarik investor)
- Tenor obligasi (semakin panjang tenor, kupon biasanya lebih tinggi untuk kompensasi risiko waktu)
Contoh Perhitungan Kupon Obligasi
Misalnya:
- Nilai nominal: Rp1.000.000
- Kupon: 7% per tahun
- Jadwal pembayaran: 2 kali setahun
Maka:
- Setiap 6 bulan kamu akan menerima Rp35.000
- Dalam setahun kamu menerima total Rp70.000
Jika kamu pegang obligasi selama 3 tahun → total kupon = Rp210.000
Kesimpulan
Kupon obligasi merupakan komponen penting dalam investasi obligasi karena menjadi sumber pendapatan utama bagi investor. Dengan memahami cara kerja kupon, kamu bisa memilih obligasi yang sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko kamu. Apakah kamu mencari pendapatan rutin, diversifikasi portofolio, atau alternatif dari deposito, obligasi bisa menjadi pilihan yang tepat.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang Kupon Obligasi
- Kupon obligasi dikenai pajak?
Ya, kupon obligasi dikenai pajak penghasilan (PPh) final sesuai ketentuan berlaku. Untuk ORI dan SBR, tarif pajaknya lebih rendah dibandingkan deposito. - Apakah kupon tetap diberikan jika harga obligasi turun?
Ya, kupon tetap dibayarkan sesuai jadwal, meskipun harga obligasi di pasar sekunder turun. - Apakah semua obligasi punya kupon?
Tidak. Beberapa obligasi seperti Zero Coupon Bond tidak memberikan kupon tetapi dijual di bawah harga nominal.