Dalam dunia investasi saham, istilah day trading dan trading limit sering muncul dan kadang membuat bingung para investor pemula. Keduanya sama-sama terkait dengan aktivitas jual beli saham, tetapi memiliki konsep, strategi, serta risiko yang berbeda. Memahami perbedaan keduanya sangat penting agar Anda bisa menentukan strategi trading yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Apa Itu Day Trading?
Day trading adalah strategi jual beli saham yang dilakukan dalam satu hari perdagangan. Trader membeli saham di pagi hari dan menjualnya sebelum penutupan bursa, atau sebaliknya. Tujuannya adalah meraih keuntungan dari pergerakan harga saham dalam jangka waktu sangat singkat.
Ciri-Ciri Day Trading:
- Transaksi selesai dalam 1 hari (tidak menginap).
- Fokus pada saham yang volatilitasnya tinggi.
- Membutuhkan analisis teknikal cepat dan ketepatan eksekusi.
- Berisiko tinggi karena harga bisa berubah drastis dalam hitungan menit.
Kelebihan Day Trading:
- Potensi profit cepat.
- Tidak ada risiko overnight (perubahan harga di luar jam bursa).
- Cocok untuk trader aktif dengan waktu penuh.
Kekurangan Day Trading:
- Membutuhkan modal cukup besar.
- Menguras waktu dan energi.
- Risiko kerugian juga bisa tinggi jika salah langkah.
Apa Itu Trading Limit?
Trading limit adalah batas maksimal transaksi yang ditetapkan oleh perusahaan sekuritas berdasarkan modal atau saldo nasabah. Misalnya, jika Anda memiliki dana Rp100 juta, broker bisa memberikan limit trading hingga Rp200 juta untuk membeli saham. Limit ini berfungsi seperti fasilitas pinjaman jangka pendek.
Ciri-Ciri Trading Limit:
- Ditentukan oleh sekuritas, biasanya kelipatan dari modal.
- Memberi kesempatan investor membeli saham lebih banyak daripada modal yang dimiliki.
- Umumnya berlaku untuk jangka pendek (T+2 atau T+3).
Kelebihan Trading Limit:
- Memungkinkan investor meningkatkan daya beli saham.
- Bisa memperbesar potensi keuntungan.
- Memberi fleksibilitas bagi investor aktif.
Kekurangan Trading Limit:
- Ada bunga atau biaya tambahan dari sekuritas.
- Potensi kerugian juga ikut membesar jika harga saham turun.
- Membutuhkan disiplin tinggi agar tidak overtrading.
Perbedaan Utama Day Trading dan Trading Limit
Aspek |
Day Trading |
Trading Limit |
Definisi |
Strategi jual beli dalam 1 hari perdagangan |
Fasilitas pinjaman dari sekuritas untuk meningkatkan daya beli |
Durasi |
Sangat singkat (intra-day) |
Bisa beberapa hari (T+2 atau T+3) |
Tujuan |
Profit dari fluktuasi harga harian |
Memperbesar kapasitas transaksi |
Risiko |
Tinggi karena volatilitas harga |
Tinggi karena risiko leverage |
Modal Awal |
Cenderung besar |
Bisa lebih kecil dengan dukungan limit |
Biaya Tambahan |
Fee transaksi |
Fee + bunga limit sekuritas |
Perspektif Investor: Mana yang Lebih Cocok?
Bagi investor pemula, memahami profil risiko adalah hal utama sebelum memilih strategi.
- Day trading cocok untuk mereka yang memiliki waktu penuh, cepat mengambil keputusan, serta siap menghadapi risiko tinggi.
- Trading limit cocok untuk investor yang sudah berpengalaman dan memiliki manajemen risiko kuat, karena leverage bisa memperbesar keuntungan sekaligus kerugian.
Kesimpulan
Baik day trading maupun trading limit memiliki kelebihan dan risiko masing-masing. Day trading fokus pada kecepatan transaksi dalam sehari, sedangkan trading limit lebih pada pemanfaatan dana tambahan dari sekuritas.
Jika Anda adalah investor pemula, sebaiknya mulai dengan strategi sederhana tanpa leverage, sambil terus belajar membaca pasar. Namun bagi trader berpengalaman, memahami cara mengelola risiko pada kedua strategi ini bisa membuka peluang keuntungan yang lebih besar.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Mulai investasi sekarang klik button dibawah ini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial.