Bagi investor saham, memahami istilah dan mekanisme transaksi di pasar modal merupakan hal penting agar tidak terjadi kesalahpahaman saat jual beli saham. Salah satu istilah penting yang sering muncul dalam proses perdagangan adalah Settlement Date. Meski terdengar teknis, mengetahui arti dan fungsi settlement date sangat berguna untuk pengelolaan dana, pencatatan, dan strategi investasi yang lebih akurat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu settlement date, bagaimana perbedaannya dengan trade date, serta apa dampaknya bagi investor saham di Indonesia.
Pengertian Settlement Date
Settlement date adalah tanggal penyelesaian transaksi saham, yaitu saat efek berpindah kepemilikan dari penjual ke pembeli dan dana berpindah dari pembeli ke penjual.
Di pasar modal Indonesia, per 26 November 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan sistem penyelesaian transaksi T+2, artinya penyelesaian dilakukan dua hari bursa setelah tanggal transaksi.
Contoh:
Jika kamu membeli saham pada hari Senin (trade date), maka settlement date-nya jatuh pada hari Rabu (dua hari kerja setelahnya, tidak termasuk hari libur bursa).
Perbedaan Settlement Date dan Trade Date
Istilah |
Trade Date |
Settlement Date |
Pengertian |
Tanggal terjadinya transaksi jual atau beli saham |
Tanggal penyelesaian dan perpindahan dana serta efek |
Fungsi |
Menandai kapan investor membuat keputusan transaksi |
Menandai kapan transaksi benar-benar diselesaikan |
Sistem di BEI |
Terjadi secara real-time |
Diselesaikan di T+2 |
Dampak |
Tidak berpengaruh terhadap saldo dana langsung |
Baru terjadi transfer dana dan efek |
Pemahaman perbedaan ini penting untuk menghindari kesalahan pencatatan keuangan atau eksekusi strategi investasi.
Mengapa Settlement Date Penting untuk Diketahui?
- Pengelolaan Dana
Investor tidak bisa langsung menarik dana hasil penjualan saham di hari yang sama. Dana baru bisa digunakan kembali atau ditarik setelah settlement date tiba.
- Pencatatan Akuntansi dan Pajak
Settlement date biasanya digunakan sebagai dasar pencatatan kepemilikan, pelaporan pajak, atau penghitungan biaya transaksi dalam laporan keuangan investor.
- Dividen dan Hak Korporasi
Untuk mendapatkan hak atas dividen atau aksi korporasi (seperti rights issue), investor harus tercatat sebagai pemegang saham pada record date, yang mengacu pada settlement date, bukan trade date.
Apa yang Terjadi Jika Transaksi Tidak Selesai pada Settlement Date?
Transaksi yang tidak diselesaikan pada tanggal settlement dapat berisiko terkena denda keterlambatan, atau disebut wanprestasi. Dalam kasus tertentu, pihak sekuritas atau kustodian bisa melakukan proses forced selling (penjualan paksa) untuk menyelesaikan kewajiban.
Itulah mengapa penting untuk memastikan ketersediaan dana saat melakukan pembelian saham, dan mencatat waktu settlement dengan cermat saat merancang strategi penjualan atau pencairan dana.
Sistem Settlement di Indonesia: T+2
BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah memberlakukan penyelesaian transaksi T+2 sejak 2018, yang sebelumnya menggunakan sistem T+3. Tujuan perubahan ini adalah:
- Meningkatkan efisiensi transaksi
- Menyelaraskan standar internasional
- Meningkatkan likuiditas pasar
- Mengurangi risiko gagal serah (default)
Dengan T+2, pasar saham Indonesia kini lebih kompetitif di mata investor global.
Tips Mengelola Strategi Investasi Berdasarkan Settlement Date
- Rencanakan Pencairan Dana dengan Tepat
Jangan berharap dana hasil penjualan bisa langsung digunakan pada hari yang sama. Atur strategi investasi atau kebutuhan dana dengan memperhitungkan jeda waktu hingga settlement date. - Pantau Jadwal Hari Libur Bursa
Hari libur nasional atau cuti bersama dapat memengaruhi jadwal T+2. Gunakan kalender bursa resmi untuk perencanaan transaksi. - Hati-hati Saat Menjelang Record Date
Jika ingin mendapatkan dividen, pastikan kamu membeli saham sebelum cum date dan tercatat sebagai pemegang saham di record date (yang mengacu pada settlement date).
Kesimpulan
Settlement date adalah tanggal penting dalam siklus transaksi saham, di mana proses penyelesaian dan perpindahan dana serta efek terjadi secara resmi. Di Indonesia, sistem penyelesaian transaksi menggunakan skema T+2, sehingga investor perlu memahami bahwa dana tidak langsung tersedia saat transaksi dilakukan.
Dengan memahami settlement date, kamu dapat mengelola arus kas, strategi jual beli, serta perencanaan investasi dengan lebih baik. Pengetahuan ini juga penting untuk menghindari kesalahan administratif, risiko denda, dan kehilangan hak atas aksi korporasi.
Follow media sosial resmi BRI Danareksa Sekuritas agar tetap update dengan dunia seputar market dan ada berbagai program seru berhadiah hanya untuk Anda!
Mulai investasi sekarang, tinggal klik di sini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial.