Saat mulai berinvestasi obligasi, kamu mungkin akan dihadapkan pada pertanyaan penting: lebih baik pilih obligasi jangka pendek atau jangka panjang? Keduanya sama-sama menawarkan keuntungan, namun memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda. Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan, kelebihan, kekurangan, dan bagaimana memilih obligasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu.
Apa Itu Obligasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang?
- Obligasi Jangka Pendek
Obligasi yang memiliki tenor di bawah 3 tahun. Biasanya digunakan oleh investor yang ingin:
- Akses dana dalam waktu dekat
- Menghindari risiko jangka panjang
- Memanfaatkan fluktuasi suku bunga
Contoh: Obligasi pemerintah seperti SBR (Savings Bond Ritel) atau obligasi korporasi dengan tenor 1–2 tahun.
- Obligasi Jangka Panjang
Obligasi dengan tenor di atas 5 tahun, bahkan bisa mencapai 10, 15, hingga 30 tahun. Cocok bagi investor yang:
- Mengincar pendapatan tetap jangka panjang
- Tidak membutuhkan likuiditas cepat
- Ingin stabilitas untuk tujuan pensiun atau warisan
Contoh: Obligasi negara seperti ORI, Sukuk Ritel, atau SUN (Surat Utang Negara) jangka panjang.
Perbandingan Obligasi Jangka Pendek vs Jangka Panjang
Aspek |
Obligasi Jangka Pendek |
Obligasi Jangka Panjang |
Tenor |
< 3 tahun |
> 5 tahun |
Likuiditas |
Lebih tinggi |
Lebih rendah (tergantung jenis) |
Risiko Suku Bunga |
Lebih rendah |
Lebih tinggi |
Return / Kupon |
Lebih rendah |
Lebih tinggi |
Tujuan Investasi |
Dana darurat, kebutuhan 1–3 tahun |
Dana pensiun, pendidikan anak, warisan |
Harga di Pasar Sekunder |
Lebih stabil |
Lebih sensitif terhadap perubahan pasar |
Kapan Memilih Obligasi Jangka Pendek?
Kamu sebaiknya memilih obligasi jangka pendek jika:
- Sedang mengumpulkan dana untuk kebutuhan dalam waktu dekat (misalnya biaya menikah atau DP rumah)
- Belum siap menghadapi fluktuasi pasar jangka panjang
- Ingin investasi aman dan cepat cair
Tips: Produk seperti SBR (Savings Bond Ritel) cocok untuk kamu yang ingin imbal hasil tetap dengan risiko rendah, dan bisa dicairkan sebelum jatuh tempo lewat fasilitas early redemption.
Kapan Memilih Obligasi Jangka Panjang?
Pilih obligasi jangka panjang jika:
- Kamu punya tujuan keuangan lebih dari 5–10 tahun (pensiun, warisan)
- Ingin pendapatan tetap dalam jangka panjang
- Siap menahan fluktuasi harga pasar
Tips: Produk seperti ORI atau Sukuk Tabungan dengan tenor 5–10 tahun biasanya menawarkan kupon lebih tinggi dan cocok untuk strategi hold to maturity.
Risiko dan Imbal Hasil: Mana yang Lebih Aman?
- Obligasi jangka pendek lebih aman terhadap risiko suku bunga. Harga obligasi tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suku bunga Bank Indonesia.
- Obligasi jangka panjang memiliki kupon lebih besar, tetapi jika dijual sebelum jatuh tempo, kamu bisa rugi jika harga pasar turun karena naiknya suku bunga.
Artinya, semakin panjang tenor, semakin besar potensi keuntungan dan risikonya.
Contoh Kasus
Studi Kasus 1: Dana Liburan 2 Tahun Lagi
- Cocok pakai obligasi jangka pendek seperti SBR dengan tenor 2 tahun
- Kupon tetap, pencairan mudah
Studi Kasus 2: Dana Pensiun 15 Tahun Lagi
- Lebih baik pakai obligasi jangka panjang
- Kupon lebih tinggi, bisa diinvestasikan ulang atau untuk passive income
Strategi Kombinasi: Diversifikasi Waktu
Ingin manfaat dari keduanya? Kamu bisa menerapkan strategi laddering:
“Beli obligasi dengan berbagai tenor, misalnya 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun. Setiap kali jatuh tempo, reinvestasikan ke obligasi baru dengan tenor serupa.”
Dengan strategi ini, kamu bisa menikmati likuiditas jangka pendek sekaligus imbal hasil jangka panjang.
Kesimpulan
Obligasi jangka pendek dan jangka panjang memiliki keunggulan masing-masing. Kuncinya adalah memahami kebutuhan dan profil risikomu.
- Ingin aman dan fleksibel? Pilih obligasi jangka pendek
- Ingin cuan maksimal dan siap komitmen? Pilih jangka panjang
- Ingin keduanya? Kombinasikan sesuai portofoliomu
FAQ: Pertanyaan Umum
1. Apakah bisa menjual obligasi sebelum jatuh tempo?
Ya, jika obligasi diperdagangkan di pasar sekunder. Tapi harga bisa lebih rendah dari harga beli.
2. Apakah kupon selalu tetap?
Tergantung jenisnya. Ada kupon tetap (fixed), ada juga kupon mengambang (floating).
3. Apakah obligasi cocok untuk pemula?
Ya, khususnya obligasi pemerintah ritel seperti ORI dan SBR. Aman dan mudah dibeli secara online.