#ClientRequest #FundamentalReview
Kinerja Keuangan
- Laba bersih COAL semester I/2025 turun 34,3% YoY menjadi Rp17,36 miliar. Pendapatan juga anjlok 26,7% YoY. Investor melepas saham karena pertumbuhan laba tidak sejalan dengan ekspektasi, menciptakan tekanan jual di periode Juli–Agustus.
Sentimen dan Prospek
- Harga batubara acuan (HBA) September rebound, naik ke US$105,33/ton, didorong permintaan internasional terutama dari China.
- Gelombang panas di Asia & Eropa (suhu 2–8°C di atas rata-rata 5 tahun) → meningkatkan kebutuhan listrik → permintaan batubara naik.
- Satgas tambang ilegal → potensi menurunkan suplai domestik (10–20% dari produksi nasional) → harga batubara lebih terjaga.
- Kebijakan China: Asosiasi Batubara Nasional menyerukan pengurangan produksi domestik untuk menjaga stabilitas harga → mendukung tren bullish batubara global.
Valuasi dan Rekomendasi
- Meski fundamental 1H25 lemah, sektor batubara mendapat sentimen positif dari lonjakan harga komoditas. Secara valuasi, P/E Ratio COAL berada di 13.76x, sedikit di atas industri. Namun dari segi PBV ada di 0.88, di bawah industri 1.93. Meski kondisi fundamental masih lemah, namun secara jangka pendek menarik.
Disclaimer On - BRI Danareksa Sekuritas