Investasi tidak bisa dilakukan dengan pendekatan yang sama untuk semua orang. Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda, tergantung tujuan keuangan, jangka waktu investasi, serta toleransi terhadap fluktuasi. Salah satu instrumen populer dengan risiko relatif lebih rendah adalah obligasi. Namun, jenis obligasi pun beragam dan perlu dipilih sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Artikel ini akan membahas cara memilih obligasi yang tepat agar investasi lebih aman, terukur, dan sesuai tujuan finansial kamu.
Mengenal Profil Risiko Investor
Sebelum memilih obligasi, penting untuk mengetahui kategori profil risiko kamu:
- Konservatif
- Lebih mengutamakan keamanan modal daripada imbal hasil tinggi.
- Tidak nyaman dengan risiko fluktuasi harga.
- Moderat
- Mencari keseimbangan antara keamanan modal dan potensi keuntungan.
- Bersedia menerima risiko sedang untuk return lebih tinggi.
- Agresif
- Berani mengambil risiko lebih besar untuk mengejar imbal hasil tinggi.
- Nyaman dengan fluktuasi pasar dalam jangka pendek.
Jenis Obligasi Berdasarkan Profil Risiko
- Untuk Investor Konservatif
Pilih Obligasi Ritel Pemerintah seperti:
- ORI (Obligasi Ritel Indonesia) → kupon tetap, bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
- SBR (Savings Bond Ritel) → kupon mengambang dengan batas minimal, relatif aman.
- Sukuk Ritel (SR) → sesuai prinsip syariah, bebas riba dan halal.
Alasan cocok: Dijamin negara, risiko sangat rendah, cocok untuk menjaga modal dengan imbal hasil lebih baik daripada deposito.
2. Untuk Investor Moderat
Pertimbangkan obligasi korporasi dengan rating tinggi.
- Diterbitkan oleh perusahaan besar yang sehat dan memiliki reputasi baik.
- Memberikan kupon lebih tinggi daripada obligasi pemerintah.
Alasan cocok: Risiko sedikit lebih tinggi, tetapi tetap relatif aman jika memilih perusahaan dengan fundamental kuat.
3. Untuk Investor Agresif
Bisa memilih obligasi korporasi dengan rating menengah atau kombinasi antara obligasi pemerintah dan korporasi.
- Kupon lebih tinggi, namun risiko gagal bayar juga lebih besar.
- Cocok untuk investor yang ingin diversifikasi dan siap menghadapi fluktuasi harga di pasar sekunder.
Alasan cocok: Memberi peluang return lebih tinggi, terutama bagi yang punya toleransi risiko besar.
Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Obligasi
- Tujuan Keuangan
Apakah untuk tabungan pendidikan, dana pensiun, atau investasi jangka pendek. - Tenor/Jangka Waktu
Pilih obligasi dengan jatuh tempo sesuai kebutuhan likuiditas. - Kupon (Bunga)
Perhatikan apakah kupon tetap atau mengambang. Kupon tetap lebih stabil, kupon mengambang bisa naik jika suku bunga meningkat. - Likuiditas
Jika sewaktu-waktu butuh dana, pilih obligasi yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder. - Rating Obligasi
Untuk obligasi korporasi, cek peringkat dari lembaga pemeringkat (misalnya Pefindo) untuk menilai tingkat keamanannya.
Kesimpulan
Memilih obligasi yang sesuai dengan profil risiko adalah kunci agar investasi berjalan aman dan sesuai harapan.
- Konservatif: pilih obligasi ritel pemerintah.
- Moderat: pertimbangkan obligasi korporasi berfundamental kuat.
- Agresif: bisa kombinasi dengan obligasi korporasi berisiko lebih tinggi.
Dengan memahami tujuan keuangan, tenor, kupon, dan rating, kamu bisa menyusun portofolio obligasi yang tepat untuk mendukung strategi finansial jangka panjang.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Siap memulai investasi obligasi sesuai profil risiko kamu?
Gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas untuk membeli ORI, SBR, Sukuk Ritel, hingga obligasi korporasi dengan mudah, aman, dan diawasi OJK.