Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang populer karena menawarkan imbal hasil lebih tinggi daripada deposito, dengan risiko yang relatif terukur. Namun, tidak semua obligasi memiliki tingkat keamanan yang sama. Dua jenis yang paling banyak dipilih investor adalah obligasi pemerintah dan obligasi korporasi. Pertanyaannya, mana yang lebih aman untuk dijadikan pilihan investasi?
Artikel ini akan mengulas perbedaan keduanya, tingkat keamanan, hingga strategi memilih obligasi sesuai profil risiko.
Apa Itu Obligasi Pemerintah?
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara untuk membiayai anggaran, misalnya pembangunan infrastruktur atau pembiayaan APBN. Contoh produk di Indonesia adalah:
- ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
- SBR (Savings Bond Ritel)
- Sukuk Ritel (SR)
Ciri-ciri utama:
- Dijamin 100% oleh pemerintah.
- Risiko gagal bayar sangat rendah.
- Cocok untuk investor konservatif.
Apa Itu Obligasi Korporasi?
Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan swasta maupun BUMN untuk memperoleh modal tambahan, misalnya untuk ekspansi atau restrukturisasi utang.
Ciri-ciri utama:
- Kupon lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah.
- Tingkat keamanan bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan penerbit.
- Memerlukan analisis fundamental sebelum membeli.
Perbedaan Obligasi Pemerintah dan Korporasi
Aspek |
Obligasi Pemerintah |
Obligasi Korporasi |
Penerbit |
Negara (pemerintah pusat) |
Perusahaan swasta/BUMN |
Jaminan |
Dijamin negara, risiko sangat rendah |
Bergantung pada kondisi finansial emiten |
Kupon (Bunga) |
Stabil, biasanya lebih rendah |
Lebih tinggi, sebagai kompensasi risiko |
Likuiditas |
Tinggi, terutama seri ritel |
Bisa bervariasi, tergantung minat pasar |
Risiko |
Hampir tidak ada risiko gagal bayar |
Risiko gagal bayar lebih besar |
Investor Cocok |
Konservatif, mencari keamanan |
Moderat–agresif, mencari return tinggi |
Mana yang Lebih Aman?
Secara umum, obligasi pemerintah lebih aman karena dijamin oleh negara. Risiko gagal bayar hampir tidak ada, sehingga cocok bagi investor yang mengutamakan keamanan modal.
Sementara itu, obligasi korporasi menawarkan return lebih tinggi, tetapi dengan risiko yang juga lebih besar. Investor perlu memperhatikan rating dari lembaga pemeringkat (misalnya Pefindo) sebelum membeli obligasi jenis ini.
Tips Memilih Obligasi yang Tepat
- Kenali Profil Risiko
- Konservatif : Pilih obligasi pemerintah.
- Moderat : Kombinasi pemerintah dan korporasi berperingkat tinggi.
- Agresif : Bisa menambah obligasi korporasi dengan kupon tinggi.
- Perhatikan Rating
Pilih obligasi korporasi dengan peringkat investment grade (AAA, AA, A) untuk keamanan lebih baik. - Cek Tenor dan Likuiditas
Sesuaikan dengan kebutuhan jangka pendek atau panjang. - Diversifikasi Portofolio
Jangan hanya membeli satu jenis obligasi. Campurkan obligasi pemerintah dan korporasi untuk menyeimbangkan risiko dan keuntungan.
Kesimpulan
Jika pertanyaannya mana yang lebih aman, jawabannya jelas: obligasi pemerintah karena dijamin negara. Namun, bagi investor yang siap dengan risiko lebih tinggi, obligasi korporasi bisa memberikan kupon lebih besar sebagai kompensasi.
Pilihan terbaik adalah menyesuaikan dengan profil risiko, tujuan finansial, dan strategi investasi.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Ingin mulai berinvestasi obligasi dengan aman dan mudah?
Gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas untuk membeli obligasi pemerintah maupun korporasi dengan transparan dan diawasi OJK.