Memahami Konsep High Risk High Return dalam Investasi Saham
Dalam dunia investasi saham, ada pepatah populer: “High Risk, High Return.” Artinya, semakin tinggi risiko yang kamu ambil, semakin besar juga potensi keuntungan yang bisa diraih. Namun, penting untuk dipahami bahwa konsep ini tidak berarti semua risiko akan selalu terbayar dengan return besar.
Sebagai investor, terutama pemula, memahami konsep ini adalah langkah penting agar keputusan investasi lebih rasional dan sesuai dengan profil risiko pribadi.
Apa Itu High Risk High Return?
High Risk High Return adalah prinsip investasi yang menjelaskan hubungan antara tingkat risiko dan potensi keuntungan. Semakin besar risiko yang melekat pada sebuah instrumen investasi, semakin besar pula potensi keuntungan yang ditawarkannya.
- Risiko tinggi → peluang keuntungan besar, tetapi potensi kerugian juga besar.
- Risiko rendah → peluang keuntungan lebih kecil, tetapi kerugian juga lebih terkendali.
Contoh Penerapan dalam Investasi Saham
- Saham Blue Chip
- Risiko: relatif rendah karena perusahaan mapan dan stabil.
- Return: konsisten dalam jangka panjang, meski tidak spektakuler.
- Contoh: BBRI, BMRI, TLKM.
- Saham Growth atau Second Liner
- Risiko: lebih tinggi karena harga fluktuatif.
- Return: potensi besar jika perusahaan tumbuh cepat.
- Contoh: GOTO, EMTK, WIRG.
- Saham Sektor Komoditas
- Risiko: sangat dipengaruhi harga global (batu bara, minyak, emas).
- Return: bisa melonjak saat harga komoditas naik, tetapi bisa turun drastis juga.
- Contoh: PTBA, ITMG, MEDC.
Mengapa Investor Harus Memahami Konsep Ini?
- Agar Tidak Salah Ekspektasi
Banyak pemula berharap untung besar dalam waktu singkat tanpa menyadari risiko yang besar juga menunggu. Memahami konsep ini membantu mengatur ekspektasi.
- Membantu Menentukan Profil Risiko
Setiap orang punya toleransi risiko berbeda. Ada yang nyaman dengan risiko tinggi, ada juga yang lebih suka stabilitas.
- Menjadi Dasar Diversifikasi
Dengan memahami konsep risiko-return, investor bisa menyusun portofolio yang seimbang, misalnya kombinasi saham blue chip (risiko rendah) dengan saham pertumbuhan (risiko tinggi).
Tips Mengelola High Risk High Return dalam Saham
- Kenali Profil Risiko Pribadi → konservatif, moderat, atau agresif.
- Diversifikasi Portofolio → jangan hanya pilih saham berisiko tinggi.
- Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) → beli saham secara rutin agar harga rata-rata lebih seimbang.
- Terapkan Money Management → batasi kerugian dengan stop loss, dan tentukan alokasi modal per saham.
- Fokus pada Jangka Panjang → meski ada fluktuasi, pasar saham cenderung naik dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Konsep High Risk High Return adalah dasar penting dalam investasi saham. Semakin tinggi risiko, semakin besar pula potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Namun, pemahaman tentang risiko harus diimbangi dengan strategi diversifikasi, money management, dan disiplin investasi.
Bagi pemula, mulailah dari saham blue chip untuk belajar, lalu bertahap masuk ke saham dengan risiko lebih tinggi sesuai profil dan tujuan finansial.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Siap mencoba investasi saham dengan strategi yang sesuai profil risikomu?
Gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas untuk membeli saham, reksadana, dan obligasi dengan aman, mudah, dan transparan.