Dalam dunia investasi, tidak semua saham memiliki tingkat risiko dan karakteristik yang sama. Ada saham yang dikenal fluktuatif dengan potensi keuntungan tinggi, namun ada juga yang stabil dan cenderung aman di tengah ketidakpastian pasar. Jenis saham yang terakhir ini disebut saham defensif.
Bagi investor pemula maupun berpengalaman, memahami konsep saham defensif sangat penting karena bisa membantu menjaga stabilitas portofolio, terutama saat pasar sedang bergejolak.
Apa Itu Saham Defensif?
Saham defensif adalah saham dari perusahaan yang kinerjanya relatif stabil meskipun kondisi ekonomi sedang sulit atau terjadi resesi. Perusahaan ini biasanya bergerak di sektor yang produknya tetap dibutuhkan orang setiap hari, terlepas dari kondisi ekonomi.
Contoh sektor saham defensif di Indonesia:
- Konsumer primer (makanan dan minuman, kebutuhan rumah tangga).
- Farmasi dan kesehatan.
- Utilitas publik (listrik, gas, telekomunikasi).
Saham defensif cenderung memberikan return yang stabil, meskipun tidak spektakuler, karena perusahaannya memiliki permintaan produk atau layanan yang konstan.
Ciri-Ciri Saham Defensif
- Permintaan Produk Stabil – Produk atau jasa tetap dibutuhkan meski kondisi ekonomi menurun.
- Fundamental Perusahaan Kuat – Memiliki pendapatan konsisten, arus kas sehat, dan manajemen solid.
- Dividen Rutin – Banyak saham defensif rutin membagikan dividen, memberikan passive income bagi investor.
- Risiko Relatif Rendah – Harga saham tidak terlalu terpengaruh gejolak ekonomi dibandingkan saham siklikal.
Mengapa Saham Defensif Penting dalam Portofolio?
- Menjaga Stabilitas di Masa Krisis
Saat ekonomi melemah, harga saham siklikal biasanya anjlok. Namun, saham defensif cenderung lebih tahan banting sehingga bisa menjaga nilai portofolio.
- Memberikan Dividen Konsisten
Banyak saham defensif berasal dari perusahaan besar dengan profit stabil, sehingga mampu membagikan dividen rutin. Hal ini memberikan aliran passive income bagi investor.
- Mengurangi Risiko Portofolio
Diversifikasi dengan menambahkan saham defensif membantu menyeimbangkan risiko dari saham berisiko tinggi yang dimiliki investor.
- Cocok untuk Investasi Jangka Panjang
Karena sifatnya stabil, saham defensif menjadi pilihan tepat untuk investor yang ingin berinvestasi jangka panjang tanpa terlalu khawatir terhadap fluktuasi jangka pendek.
Contoh Saham Defensif di Indonesia
Beberapa contoh saham yang sering dikategorikan defensif antara lain:
- UNVR (Unilever Indonesia Tbk) – produk konsumer yang tetap dibutuhkan masyarakat.
- ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) – produsen makanan instan dengan permintaan stabil.
- KLBF (Kalbe Farma Tbk) – sektor farmasi dan kesehatan.
- TLKM (Telkom Indonesia Tbk) – sektor telekomunikasi yang sangat vital.
Kesimpulan
Saham defensif adalah elemen penting dalam portofolio karena mampu memberikan stabilitas, dividen rutin, dan perlindungan terhadap risiko pasar. Meski potensi return-nya tidak sebesar saham siklikal, saham defensif sangat berperan dalam menjaga keseimbangan portofolio, terutama untuk jangka panjang.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Ingin membangun portofolio saham yang seimbang dengan kombinasi saham pertumbuhan dan saham defensif?
Buka Rekening dan gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas untuk membeli saham pilihan dengan mudah, aman, dan diawasi OJK.