Dalam investasi saham, bukan hanya pemilihan saham yang penting, tetapi juga time horizon atau jangka waktu investasi. Time horizon adalah periode waktu yang kamu tetapkan untuk mencapai tujuan finansial tertentu. Dengan memahami time horizon, kamu bisa menentukan strategi yang tepat, memilih saham yang sesuai, dan mengelola risiko lebih baik.
Artikel ini akan membahas apa itu time horizon, jenis-jenisnya, serta bagaimana menyesuaikannya dengan target finansial yang kamu miliki.
Apa Itu Time Horizon dalam Investasi?
Time horizon adalah lamanya waktu yang kamu rencanakan untuk menahan investasi sebelum akhirnya menarik dana. Setiap tujuan finansial punya jangka waktu berbeda, dan hal ini akan memengaruhi strategi investasi serta jenis saham yang dipilih.
Jenis Time Horizon dalam Investasi Saham
- Time Horizon Jangka Pendek (di bawah 3 tahun)
Cocok untuk tujuan finansial yang sifatnya segera, misalnya:
- Dana liburan besar.
- Uang muka pembelian kendaraan.
- Tabungan pernikahan.
Strategi:
- Hindari saham dengan volatilitas tinggi.
- Pilih saham blue chip stabil atau reksadana pasar uang/saham syariah likuid.
- Time Horizon Jangka Menengah (3–10 tahun)
Untuk tujuan seperti:
- Biaya pendidikan anak.
- Renovasi rumah.
- Persiapan usaha.
Strategi:
- Pilih kombinasi saham blue chip dan mid cap.
- Terapkan diversifikasi portofolio agar risiko lebih terkendali.
- Time Horizon Jangka Panjang (lebih dari 10 tahun)
Biasanya untuk tujuan finansial besar, misalnya:
- Dana pensiun.
- Investasi aset jangka panjang.
- Membangun kekayaan keluarga.
Strategi:
- Bisa ambil saham pertumbuhan tinggi (growth stock).
- Manfaatkan compounding return dari reinvestasi dividen.
- Lebih fleksibel menghadapi volatilitas pasar.
Cara Menentukan Time Horizon Sesuai Target Finansial
- Tentukan Tujuan Investasi
Apakah untuk membeli rumah, dana pendidikan, atau pensiun. Tujuan akan menentukan jangka waktunya. - Hitung Estimasi Dana yang Dibutuhkan
Misalnya, dana pensiun Rp2 miliar dalam 25 tahun. Hitungan ini akan memengaruhi besaran investasi rutin. - Pahami Profil Risiko
Investor konservatif biasanya memilih saham stabil meski return lebih rendah, sementara investor agresif bisa memilih saham pertumbuhan. - Sesuaikan Strategi dengan Jangka Waktu
- Pendek → lebih aman, likuid, rendah risiko.
- Menengah → seimbang antara risiko dan return.
- Panjang → bisa lebih agresif, manfaatkan potensi pertumbuhan.
Kesimpulan
Menentukan time horizon dalam investasi saham sangat penting agar strategi dan pilihan saham selaras dengan target finansial. Dengan memahami perbedaan jangka pendek, menengah, dan panjang, kamu bisa mengelola risiko lebih baik, menjaga portofolio tetap sehat, dan meningkatkan peluang mencapai tujuan keuangan.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Ingin memulai investasi saham sesuai dengan target finansialmu?
Buka Rekening dan gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas yang memudahkan kamu memilih produk investasi berdasarkan tujuan dan time horizon kamu.