#ClientRequest #FundamentalReview
Kinerja Keuangan
- Pendapatan INDY di 1H25 turun sekitar 20% YoY menjadi US$956,8 juta. Laba bersih anjlok signifikan –89% YoY, hanya menyisakan US$2,24 juta. Meski demikian, posisi kas meningkat ke US$497 juta, sementara liabilitas turun tipis. Penurunan kinerja terutama disebabkan melemahnya kontribusi batu bara, meskipun segmen energi hijau dan logistik mulai memberi kontribusi kecil.
Prospek Perusahaan
- Kinerja INDY di 2H25 berpotensi membaik dengan katalis utama dari proyek emas Awak Mas yang ditargetkan produksi komersial di H2/2026. Perusahaan mengalokasikan capex sekitar US$158 juta (Rp2,6 triliun) untuk proyek ini, yang didukung fasilitas perbankan Rp6,1 triliun guna refinancing utang dan mendukung pengembangan. Diversifikasi bisnis ke energi baru dan kendaraan listrik (ALVA) menjadi katalis tambahan. Prospek juga akan ditopang oleh pemulihan harga batu bara dan peningkatan harga emas.
Valuasi dan Rekomendasi
- Saham INDY saat ini diperdagangkan di PBV 0.51x, jauh di bawah rata-rata industri 1.88x, menunjukkan diskon valuasi yang menarik. Dengan posisi valuasi yang undervalued di sisi PBV, konsensus pasar menilai keberhasilan realisasi proyek emas dan diversifikasi non-batu bara akan menjadi pemicu utama rerating harga saham.
Disclaimer On – BRI Danareksa Sekuritas