IHSG

7.939,60

+2,48 (0,03%)

Last Update: Ikon Update Terakhir 16/9/2025 09.17.00 WIB

Gambaran Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Open
7.979,32
High
7.985,58
Low
7.899,67
7.939,60
+2,48 (0,03%)
Total Frequency
2.133.633
Total Volume
42.215.152.530
Total Value
14.682.437.321.649

Last Update: 16/9/2025 09.17.00 WIB

Top Gainer
Top Loser
Top Volume
Top Freq
Stock Code Last Price Change Change %
MLPT 99.0008.0008,79%
DSSA 106.0001.5001,44%
AALI 7.8253254,33%
ADES 13.7003002,24%
IFSH 1.12021023,08%
SRAJ 9.2002002,22%
SONA 4.9001603,38%
MKPI 25.6251500,59%
Website PerusahaanPengumumanTentang Kami

Logo Brights
  • Beranda
  • /blog
  • /working capital
Working Capital: Kunci Kelancaran Operasional Bisnis Anda

Working Capital: Kunci Kelancaran Operasional Bisnis Anda

Dalam dunia bisnis, working capital (modal kerja) sering disebut sebagai nyawa perusahaan. Tanpa manajemen modal kerja yang baik, perusahaan akan kesulitan membiayai operasional harian, membayar kewajiban, hingga berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian, fungsi, cara menghitung, serta strategi mengelola working capital agar bisnis Anda tetap sehat.

 

Apa Itu Working Capital?

Working capital adalah selisih antara aset lancar (kas, piutang, persediaan) dengan liabilitas lancar (utang dagang, utang jangka pendek, biaya yang harus dibayar).

  • Jika aset lancar lebih besar daripada liabilitas lancar → working capital positif, artinya perusahaan memiliki kemampuan keuangan yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
  • Jika sebaliknya → working capital negatif, artinya bisnis berpotensi mengalami masalah likuiditas.

 

Mengapa Working Capital Penting untuk Bisnis?

  1. Menjamin Kelancaran Operasional
    Modal kerja yang cukup memastikan perusahaan dapat membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, dan menjaga aktivitas bisnis tetap berjalan.
  2. Menunjukkan Kesehatan Finansial
    Investor dan kreditur sering melihat working capital sebagai indikator apakah perusahaan mampu mengelola kewajiban jangka pendek dengan baik.
  3. Mendukung Pertumbuhan Bisnis
    Perusahaan dengan modal kerja sehat bisa lebih leluasa berinvestasi dalam proyek baru atau ekspansi.
  4. Mengurangi Risiko Kebangkrutan
    Kekurangan modal kerja adalah salah satu penyebab utama perusahaan gagal bayar atau bangkrut.

 

Cara Menghitung Working Capital

Formula sederhana:

Working Capital = Current Assets – Current Liabilities

Contoh:

  • Aset lancar: Rp1,2 miliar
  • Liabilitas lancar: Rp800 juta
  • Working Capital = Rp1,2 miliar – Rp800 juta = Rp400 juta (positif)

Artinya perusahaan memiliki cadangan Rp400 juta setelah membayar kewajiban jangka pendek.

 

Strategi Efektif Mengelola Working Capital

  1. Mengelola Piutang dengan Bijak
    Percepat penagihan piutang dengan sistem pembayaran otomatis atau memberi insentif bagi pelanggan yang membayar lebih cepat.
  2. Efisiensi Persediaan
    Gunakan metode just in time atau forecast permintaan agar stok tidak terlalu menumpuk dan modal tidak terkunci terlalu lama.
  3. Mengendalikan Utang Usaha
    Negosiasikan tempo pembayaran dengan supplier tanpa mengorbankan hubungan bisnis.
  4. Optimalisasi Arus Kas
    Selalu buat proyeksi arus kas bulanan agar perusahaan dapat mengantisipasi kekurangan likuiditas lebih awal.
  5. Manfaatkan Teknologi Keuangan
    Gunakan software akuntansi atau ERP untuk memantau pergerakan kas, piutang, dan utang secara real time.

 

Tantangan dalam Manajemen Working Capital

  • Overtrading: bisnis berkembang terlalu cepat tanpa modal kerja yang cukup.
  • Kredit macet: piutang tak tertagih bisa mengganggu kas.
  • Fluktuasi permintaan: menyebabkan stok menumpuk atau justru kekurangan.

Perspektif Investor: Mengapa Working Capital Penting dalam Menilai Perusahaan?

Bagi investor, working capital bukan hanya indikator keuangan internal, tetapi juga penentu daya tahan dan prospek bisnis suatu perusahaan. Beberapa hal yang menjadi perhatian investor antara lain:

  1. Likuiditas dan Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek

Investor biasanya menilai current ratio (aset lancar dibandingkan dengan liabilitas lancar).

  • Current ratio > 1 menandakan perusahaan cukup likuid dan mampu menutupi kewajiban jangka pendek.
  • Sebaliknya, jika terlalu rendah (<1), investor akan mempertanyakan risiko gagal bayar atau kebutuhan pendanaan tambahan.
  1. Efisiensi Manajemen Kas

Perusahaan dengan manajemen working capital yang sehat tidak hanya punya kas cukup, tetapi juga efisien dalam mengelolanya. Investor melihat ini sebagai sinyal bahwa manajemen mampu menjaga stabilitas operasional tanpa ketergantungan berlebihan pada utang.

  1. Dampak pada Profitabilitas dan Dividen
  • Modal kerja yang optimal dapat meningkatkan margin keuntungan karena perusahaan lebih efisien mengelola persediaan, piutang, dan utang.
  • Profitabilitas yang sehat pada akhirnya meningkatkan kemampuan perusahaan membayar dividen, sesuatu yang sangat diperhatikan investor jangka panjang.
  1. Sinyal Pertumbuhan atau Masalah Keuangan
  • Working capital positif dalam jangka panjang memberi sinyal stabilitas dan kemampuan ekspansi.
  • Working capital negatif bisa berarti dua hal: perusahaan sedang dalam masalah likuiditas, atau justru sedang agresif berekspansi (contoh: perusahaan ritel besar yang memutar kas sangat cepat). Investor perlu membaca konteks industri untuk menilai hal ini.
  1. Relevansi dengan Valuasi Saham

Analis saham sering menjadikan working capital sebagai salah satu parameter dalam model valuasi, misalnya Discounted Cash Flow (DCF). Perusahaan dengan modal kerja sehat dianggap memiliki risiko finansial lebih rendah, sehingga dapat meningkatkan valuasi saham di mata investor.

Contoh Nyata: Analisis Working Capital pada BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah salah satu emiten dengan likuiditas kuat. Dari laporan keuangannya, BBRI memiliki aset lancar yang jauh lebih besar dibandingkan liabilitas lancarnya.

  • Aset lancar: kas dan setara kas, serta piutang pembiayaan mikro.
  • Liabilitas lancar: terutama kewajiban jangka pendek dan deposito berjangka.

Rasio likuiditas BBRI stabil di atas angka 1, yang menunjukkan kemampuan kuat dalam menutup kewajiban jangka pendek. Bagi investor, hal ini berarti:

  • Risiko likuiditas rendah.
  • Stabilitas keuangan tinggi, meski di tengah gejolak pasar.
  • Prospek dividen dan valuasi saham tetap menarik.

Dengan demikian, analisis working capital dapat membantu investor mengambil keputusan lebih bijak apakah akan menambah kepemilikan saham BBRI atau tidak.

 

Kesimpulan

Working capital adalah kunci kelancaran operasional bisnis sekaligus indikator penting bagi investor. Perusahaan yang memiliki modal kerja sehat biasanya lebih mampu bertahan, tumbuh, dan memberi return yang menarik.

Bagi pelaku bisnis, optimalkan pengelolaan kas, piutang, dan utang usaha agar operasional berjalan mulus.
Bagi investor, gunakan working capital sebagai salah satu parameter dalam menganalisis laporan keuangan emiten, sehingga keputusan investasi lebih akurat dan minim risiko.

Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!

Mulai investasi sekarang klik button dibawah ini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial.

Buka Rekening Saham BRIGHTS Disini!

Info Artikel

Team Brandcom BRIDS
Team Brandcom BRIDS
Team Brand Communication Departement BRI Danareksa Sekuritas
  • 28 Agustus 2025
  • Investasi
  • Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula

Bagikan

Investasi Saham
Investasi Saham
Buka Rekening Saham BRIGHTS Disini!
Latar Belakang Pola Gelombang

Artikel Blog lainnya

CDIA - Analisis Fundamental
CDIA - Analisis Fundamental
Valuasi
16 September 2025
Tim Edukasi BRIDS
Belajar Investasi Level Intermediate-Advance
Cara Membeli Obligasi Pemerintah Secara Online
Cara Membeli Obligasi Pemerintah Secara Online
Obligasi
12 September 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Saham IMAS: Kinerja Emiten Otomotif Indomobil dan Potensi Pertumbuhannya
Saham IMAS: Kinerja Emiten Otomotif Indomobil dan Potensi Pertumbuhannya
Saham
12 September 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
MIDI - Analisis Fundamental
MIDI - Analisis Fundamental
Valuasi
12 September 2025
Tim Edukasi BRIDS
Belajar Investasi Level Intermediate-Advance
CBDK - Analisis Fundamental
CBDK - Analisis Fundamental
Valuasi
11 September 2025
Tim Edukasi BRIDS
Belajar Investasi Level Intermediate-Advance
Download Formulir
Chat Briana Whatsapp

Informasi Formulir Pembukaan Rekening

<p>Formulir Instruksi</p>

Formulir Instruksi

Formulir berisi instruksi Pemindahan Saham, Penarikan Dana, atau Penutupan Rekening.

Download Formulir
<p>Formulir Perubahan Data</p>

Formulir Perubahan Data

Formulir tersedia bagi Anda yang ingin melakukan Perubahan.

Download Formulir

PT BRI Danareksa Sekuritas

  • Gedung BRI II Lt. 23, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46
  • 1500 688
  • callcenter@brights.co.id
TradingView

Chart yang kami gunakan disediakan oleh TradingView, sebuah platform charting bagi para trader dan investor dari seluruh penjuru dunia. Anda dapat menemukan beragam instrumen finansial seperti EURUSD, BTCUSD, IHSG, ataupun melakukan penyaringan saham menggunakan Stock Screener yang tersedia secara gratis dan dapat membantu dalam aktivitas trading dan investasi anda.

Pusat Bantuan
  • Hubungi Kami
  • FAQ
Privasi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
Sosial Media
BRI Danareksa Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • IDX
  • KSEI
  • IDClear
  • SIPF
  • Inklusi Keuangan
  • Yuk Nabung Saham

Copyright © 2022. Brights. All rights reserved.