IHSG

7.536,68

+52,34 (0,70%)

Last Update: Ikon Update Terakhir 1/8/2025 15.45.00 WIB

Gambaran Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Open
7.545,15
High
7.579,61
Low
7.523,62
7.536,68
+52,34 (0,70%)
Total Frequency
1.641.379
Total Volume
26.466.925.193
Total Value
13.064.045.928.879

Last Update: 1/8/2025 15.45.00 WIB

Top Gainer
Top Loser
Top Volume
Top Freq
Stock Code Last Price Change Change %
MLPT 39.5002.5756,97%
INKP 7.2254256,25%
SURE 3.12034012,23%
FILM 2.03033019,41%
MPRO 2.82033013,25%
INTP 5.5753256,19%
TPIA 9.5502752,96%
RAJA 2.8702609,96%
Website PerusahaanPengumumanTentang Kami

Logo Brights
  • Beranda
  • /blog
  • /the fed turunkan suku bunga
The Fed Turunkan Suku Bunga, Kenapa IHSG Turun Tajam?

The Fed Turunkan Suku Bunga, Kenapa IHSG Turun Tajam?

Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Suku bunga yang ditetapkan oleh The Fed memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global, termasuk pasar saham di negara berkembang seperti Indonesia.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga, aliran modal asing cenderung mengalir keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar AS.

Sebaliknya, penurunan suku bunga The Fed sering kali mendorong masuknya modal asing ke pasar negara berkembang, karena imbal hasil di pasar AS menjadi lebih rendah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan minat investor terhadap saham-saham di Indonesia dan mendorong penguatan IHSG.

Suku Bunga Turun, IHSG Justru Melemah

Anomali justru terjadi pada saat The Fed menurunkan suku bunga acuannya baru-baru ini. Sebagai informasi, The Fed memangkas suku bunga acuan (Fed Fund Rate/ FFR) 25 bps (0,25%) ke rentang level 4,25% - 4,50% pada Rabu (18/12) waktu setempat, sesuai dengan ekspektasi konsensus. 

Sumber: Tradingeconomics

Dengan keputusan tersebut, The Fed telah memangkas suku bunganya sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2024 dengan total penurunan 100 bps (1,00%) sekaligus menempatkan suku bunga acuan ke level terendah dalam dua tahun terakhir.

Sumber: Google Finance

 

Di tengah sentimen penurunan suku bunga acuan tersebut, pasar saham AS justru meresponnya dengan negatif. Tiga indeks saham utama AS kompak mencatatkan penurunan tajam pada perdagangan Rabu (18/12) waktu setempat, yang pada gilirannya merambat ke bursa global termasuk Indonesia.

Sumber: Google Finance

Alhasil, pada perdagangan Kamis (19/12) waktu Indonesia, IHSG mencatatkan penurunan cukup tajam mencapai -1,84% ke level 6.977,24. Aksi jual investor asing juga terpantau cukup besar dengan nilai mencapai Rp944,05 miliar.

Keganjilan yang terjadi saat The Fed memangkas suku bunga acuannya ini merupakan respon pelaku pasar yang cenderung kecewa. Menurut perkiraan terbaru, The Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuan dua kali tahun depan, turun dari empat kali yang mereka proyeksikan pada bulan September lalu.

The Fed mengisyaratkan dalam pernyataan kebijakannya bahwa bank sentral cenderung mempertahankan suku bunga tetap stabil di masa mendatang. Pasalnya, inflasi tetap jauh di atas target bank sentral sebesar 2%. Ekonomi AS juga terbukti sangat tangguh dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.

Korelasi Bursa Saham AS dengan IHSG

Bursa saham AS, seperti Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq, dan S&P 500, memiliki korelasi yang cukup erat dengan IHSG, meskipun keduanya berada di pasar yang berbeda. Korelasi ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  • Sentimen Pasar Global

Bursa saham AS sering dianggap sebagai barometer kondisi ekonomi global. Ketika pasar saham AS mengalami kenaikan, sentimen positif ini dapat menyebar ke pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia, yang menyebabkan IHSG juga cenderung naik. 

 

Sebaliknya, jika bursa saham AS turun tajam, kekhawatiran global dapat menular ke pasar saham Indonesia, sehingga IHSG juga berpotensi mengalami penurunan.

 

  • Aliran Modal Asing

Pasar saham AS adalah salah satu tujuan utama bagi investor global. Ketika kondisi di AS menunjukkan kekuatan ekonomi, atau ketika suku bunga di AS tinggi, aliran modal asing cenderung mengalir keluar dari negara berkembang dan masuk ke AS, yang dapat menyebabkan penurunan IHSG.

 

Sebaliknya, jika suku bunga di AS lebih rendah atau ada ketidakpastian ekonomi di AS, investor mungkin mencari peluang di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang bisa meningkatkan permintaan terhadap saham-saham di Indonesia dan mendorong kenaikan IHSG.

 

  • Kebijakan The Fed

Kebijakan moneter The Fed, terutama terkait dengan suku bunga, sangat mempengaruhi aliran modal global. Keputusan The Fed dapat mempengaruhi pasar saham AS dan, pada gilirannya, pasar saham negara berkembang seperti Indonesia. 

 

Jika The Fed menaikkan suku bunga, hal ini dapat menyebabkan penurunan IHSG karena investor mungkin menarik dana mereka dari pasar Indonesia menuju pasar AS yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Sebaliknya, penurunan suku bunga oleh The Fed dapat membuat saham-saham di Indonesia lebih menarik bagi investor asing.

Secara keseluruhan, meskipun IHSG dan bursa saham AS berada di dua kawasan berbeda, mereka sering bergerak dalam pola yang sejalan karena pengaruh faktor ekonomi global yang saling terkait.

Info Artikel

Team Brandcom BRIDS
Team Brandcom BRIDS
Team Brand Communication Departement BRI Danareksa Sekuritas
  • 27 Desember 2024
  • Saham
  • Belajar Investasi Level Intermediate-Advance

Bagikan

Investasi Saham
Investasi Saham
Buka Rekening Saham BRIGHTS Disini!
Latar Belakang Pola Gelombang

Artikel Blog lainnya

Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan untuk Investasi Saham
Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan untuk Investasi Saham
Saham
29 Juli 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Investasi Obligasi untuk Dana Pendidikan Anak
Investasi Obligasi untuk Dana Pendidikan Anak
Obligasi
25 Juli 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Cara Memanfaatkan Obligasi untuk Mencapai Kebebasan Finansial
Cara Memanfaatkan Obligasi untuk Mencapai Kebebasan Finansial
Obligasi
25 Juli 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Peran Peringkat Kredit dalam Investasi Obligasi
Peran Peringkat Kredit dalam Investasi Obligasi
Obligasi
25 Juli 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Cara Membeli Obligasi di Pasar Sekunder
Cara Membeli Obligasi di Pasar Sekunder
Obligasi
25 Juli 2025
Team Brandcom BRIDS
Belajar Investasi untuk Level Beginner/Pemula
Download Formulir
Chat Briana Whatsapp

Informasi Formulir Pembukaan Rekening

<p>Formulir Instruksi</p>

Formulir Instruksi

Formulir berisi instruksi Pemindahan Saham, Penarikan Dana, atau Penutupan Rekening.

Download Formulir
<p>Formulir Perubahan Data</p>

Formulir Perubahan Data

Formulir tersedia bagi Anda yang ingin melakukan Perubahan.

Download Formulir

PT BRI Danareksa Sekuritas

  • Gedung BRI II Lt. 23, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46
  • 1500 688
  • callcenter@brights.co.id
TradingView

Chart yang kami gunakan disediakan oleh TradingView, sebuah platform charting bagi para trader dan investor dari seluruh penjuru dunia. Anda dapat menemukan beragam instrumen finansial seperti EURUSD, BTCUSD, IHSG, ataupun melakukan penyaringan saham menggunakan Stock Screener yang tersedia secara gratis dan dapat membantu dalam aktivitas trading dan investasi anda.

Pusat Bantuan
  • Hubungi Kami
  • FAQ
Privasi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
Sosial Media
BRI Danareksa Sekuritas berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • IDX
  • KSEI
  • IDClear
  • SIPF
  • Inklusi Keuangan
  • Yuk Nabung Saham

Copyright © 2022. Brights. All rights reserved.