Pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang dipimpin Purbaya Yudhi Sadewa baru saja menggelontorkan dana segar sebesar Rp200 triliun pada 12 September 2025 untuk lima bank besar Indonesia.
Dana ini dibagi rata kepada tiga bank utama—Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank BNI (BBNI)—masing-masing mendapatkan Rp55 triliun. Sementara itu, BTN (BBTN) memperoleh Rp25 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BRIS) mendapat Rp10 triliun.
Jika dilihat dari angkanya, suntikan modal ini tampak sangat besar. Namun, bagaimana pengaruh riilnya terhadap perbankan?
Dampak Langsung ke Deposit Bank
Bank |
DPK per Juni 2025 (Triliun Rupiah) |
Tambahan Dana (Triliun Rupiah) |
Kontribusi (%) |
BBRI |
1.482 |
+55 |
+3,7% |
BMRI |
1.828 |
+55 |
+3,0% |
BBNI |
900 |
+55 |
+6,1% |
BBTN |
406 |
+25 |
+6,2% |
BRIS |
323 |
+10 |
+3,1% |
Sumber: Financial Statement, Compiled
Dari tabel di atas terlihat bahwa tambahan Rp200 triliun tidak serta merta mengubah struktur perbankan secara drastis. Kenaikannya hanya sekitar 3–6% terhadap total dana pihak ketiga masing-masing bank. Secara hitungan matematis, ini tampak tidak terlalu signifikan.
Namun, yang menarik adalah pasar modal merespons positif di mana harga saham bank-bank tersebut justru cenderung naik. Mengapa demikian?
Bukan Sekadar Bank, tapi Ekonomi
Jawabannya terletak pada efek berantai (multiplier effect). Ketika uang besar masuk ke sistem keuangan, dampaknya tidak berhenti di laporan keuangan bank saja. Dana tersebut akan berputar di berbagai sektor, menciptakan aktivitas ekonomi yang berulang kali lebih besar dari nilai awalnya.
Seperti batu yang dilempar ke kolam, riak air yang timbul akan menyebar ke seluruh permukaan. Begitu pula dengan suntikan Rp200 triliun ini, yang bisa menggandakan dampaknya hingga berkali-kali lipat bila dimanfaatkan secara produktif.
Analogi Sehari-hari: Efek Domino
Bayangkan ada seseorang yang mendapat bonus besar, misalnya Rp200 juta. Alih-alih disimpan saja, uang itu dibelanjakan untuk membeli motor baru. Dealer motor mendapatkan omzet dan keuntungan.
Dengan uang hasil penjualan tadi, dealer memutuskan membeli rumah. Developer perumahan pun mendapat pemasukan, lalu uang tersebut dipakai lagi untuk membeli lahan atau membayar kontraktor.
Kontraktor dan pemilik tanah yang menerima uang kemudian membelanjakannya untuk kebutuhan sehari-hari: pakaian, makanan, hingga hiburan. Dari sinilah pedagang dan penyedia jasa lain ikut kecipratan rezeki.
Begitu seterusnya. Uang terus berpindah tangan, roda ekonomi berputar, dan setiap pihak mendapat tambahan penghasilan.
Ujungnya Tetap ke Bank
Pada akhirnya, hampir semua transaksi kembali bermuara ke perbankan, baik melalui simpanan, pinjaman, maupun pembayaran. Artinya, ketika ekonomi bergerak lebih cepat dan sehat, bank juga akan ikut merasakan manfaatnya.
Inilah alasan mengapa meski dampak langsung Rp200 triliun itu hanya beberapa persen terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan, pasar melihat potensi jangka panjang. Suntikan dana ini dianggap sebagai pemicu percepatan ekonomi, dan pada gilirannya akan mendongkrak profitabilitas bank.
Kesimpulan
Rp200 triliun memang terlihat kecil jika dibandingkan dengan total aset perbankan nasional. Namun, bukan nominalnya yang utama, melainkan efek berantai yang dihasilkan.
Setiap rupiah yang berputar bisa menciptakan aktivitas ekonomi baru, memperbesar daya beli masyarakat, hingga akhirnya mengalir kembali ke perbankan. Inilah yang membuat investor optimistis, sehingga harga saham bank-bank besar ikut naik.
Dengan kata lain, ini bukan sekadar soal perbankan, melainkan soal ekonomi nasional yang sedang didorong untuk tumbuh lebih cepat.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Siap mencoba investasi saham dengan strategi yang sesuai profil risikomu?
Gunakan aplikasi BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas untuk membeli saham, reksadana, dan obligasi dengan aman, mudah, dan transparan.