Bagi sebagian investor, penny stocks atau saham berharga rendah terlihat sebagai jalan pintas untuk meraih keuntungan besar. Dengan harga yang relatif murah, saham jenis ini tampak menggoda karena memberi kesempatan membeli dalam jumlah banyak dengan modal kecil. Namun, di balik peluang tersebut, terdapat risiko tinggi yang tidak boleh diabaikan.
Artikel ini akan membahas apa itu penny stocks, peluang yang ditawarkan, serta risiko yang harus diwaspadai investor.
Apa Itu Penny Stocks?
Secara umum, penny stocks adalah saham perusahaan dengan harga rendah dan kapitalisasi pasar kecil.
- Di Indonesia, penny stocks sering merujuk pada saham dengan harga di bawah Rp200 per lembar.
- Di pasar internasional, khususnya Amerika Serikat, penny stocks biasanya saham dengan harga di bawah USD 5 per lembar.
Ciri utama penny stocks:
- Likuiditas rendah (sulit diperjualbelikan).
- Volatilitas tinggi (harga mudah naik-turun drastis).
- Biasanya dimiliki oleh perusahaan kecil atau baru berkembang.
Mengapa Penny Stocks Menarik?
- Harga Murah, Potensi Besar
Investor pemula bisa masuk dengan modal kecil, dan jika harga naik signifikan, potensi keuntungan berlipat ganda. - Kesempatan Diversifikasi
Dengan modal terbatas, investor bisa membeli berbagai saham murah untuk mencoba peruntungan di beberapa sektor. - Potensi Pertumbuhan Perusahaan
Beberapa perusahaan kecil bisa berkembang pesat, sehingga nilai sahamnya melonjak drastis dalam jangka panjang.
Risiko yang Harus Diwaspadai
Meski terlihat menjanjikan, penny stocks memiliki risiko tinggi. Beberapa di antaranya:
- Likuiditas Rendah
Sulit menjual saham ketika dibutuhkan, karena tidak banyak investor yang berminat. - Kurangnya Transparansi
Banyak perusahaan kecil yang tidak rutin memberikan laporan keuangan atau informasi yang lengkap. - Mudah Dimanipulasi
Harga penny stocks sering jadi sasaran pump and dump, yaitu permainan harga oleh pihak tertentu untuk menarik investor lalu menjual besar-besaran. - Risiko Kehilangan Modal
Jika perusahaan bangkrut atau tidak mampu bertahan, investor bisa kehilangan seluruh investasinya.
Tips Aman Jika Ingin Berinvestasi di Penny Stocks
- Gunakan Dana Ekstra: Jangan menggunakan dana darurat atau kebutuhan pokok.
- Riset Mendalam: Pelajari laporan keuangan, prospek bisnis, dan rekam jejak perusahaan.
- Hindari FOMO: Jangan tergiur hanya karena harga saham melonjak cepat.
- Diversifikasi: Jangan menaruh semua modal pada satu penny stock.
- Gunakan Sekuritas Terpercaya: Pastikan hanya bertransaksi melalui perusahaan sekuritas resmi yang terdaftar di OJK.
Kesimpulan
Penny stocks memang menawarkan peluang keuntungan besar dengan modal kecil, tetapi risiko yang menyertainya juga tinggi. Investor perlu menyeimbangkan antara potensi dan risiko, serta memastikan keputusan diambil berdasarkan riset dan pemahaman yang matang.
Untuk investor pemula, sebaiknya jadikan penny stocks hanya sebagai bagian kecil dari portofolio. Fokus utama tetap pada instrumen yang lebih stabil seperti saham blue chip, obligasi, atau reksadana.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Mulai investasi sekarang klik button dibawah ini, kamu siap investasi untuk lebih cepat wujudkan merdeka finansial.