#ClientRequest #FundamentalReview
HMSP
Kinerja Keuangan
- Pada 1H25, HMSP membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 4,6% YoY menjadi Rp55,17 triliun, sementara laba bersih turun signifikan 36% YoY menjadi Rp2,12 triliun akibat kenaikan beban operasional dan beban pajak luar biasa. Meski demikian, margin kotor meningkat karena efisiensi beban pokok penjualan, dan pangsa pasar naik menjadi 31% (+0,8 ppt).
Prospek Perusahaan
- Kebijakan pemerintah yang meniadakan kenaikan cukai rokok di 2026 menjadi katalis positif bagi industri. Setiap penurunan 1% tarif cukai diperkirakan dapat meningkatkan laba bersih HMSP sebesar 8%.
- Dengan asumsi ASP naik 2–3% dan cukai stabil, laba bersih berpotensi tumbuh 16–20% pada 2026. Risiko utama tetap pada peredaran rokok ilegal dan tren downtrading konsumen, namun valuasi yang relatif murah membuka peluang re-rating jika kondisi fiskal dan penegakan regulasi mendukung.
Harga dan Pergerakan Asing
- Harga terakhir HMSP tercatat Rp755 per saham, dengan kenaikan 19% secara YTD. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp52 miliar, berasal dari total pembelian Rp400 miliar dan penjualan Rp453 miliar. Meskipun terdapat tekanan jual asing, tren jangka menengah masih didukung oleh ekspektasi stabilnya kebijakan cukai dan pemulihan margin.
Valuasi dan Rekomendasi
- HMSP saat ini diperdagangkan pada PER 16x, jauh di bawah rata-rata industri 55x, menunjukkan potensi undervaluation dari sisi earnings, sementara PBV 3,66x masih di atas rata-rata industri 1,82x berkat kekuatan merek dan margin tinggi.
Disclaimer On – BRI Danareksa Sekuritas