Investasi saham merupakan salah satu cara paling efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun, di balik potensi keuntungan besar, banyak investor – terutama pemula – sering melakukan kesalahan yang bisa merugikan secara finansial.
Kesalahan ini biasanya terjadi karena kurangnya pemahaman, keputusan emosional, atau mengikuti tren tanpa analisis. Artikel ini akan membahas tujuh kesalahan umum dalam investasi saham yang perlu kamu hindari agar perjalanan investasimu lebih aman dan menguntungkan.
1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas
Banyak investor membeli saham tanpa tahu untuk apa dan berapa lama mereka akan berinvestasi. Padahal, tujuan investasi (seperti dana pensiun, pendidikan, atau rumah) akan menentukan strategi dan jenis saham yang sesuai.
Tips: Tetapkan tujuan investasi dan jangka waktunya sejak awal agar kamu bisa menentukan portofolio yang seimbang antara risiko dan potensi keuntungan.
2. Tidak Melakukan Riset Sebelum Membeli Saham
Membeli saham hanya karena ikut-ikutan teman, influencer, atau grup media sosial adalah kesalahan klasik. Setiap saham punya karakter, fundamental, dan risiko berbeda.
Tips: Pelajari laporan keuangan, tren industri, dan prospek bisnis perusahaan. Gunakan analisis fundamental untuk menilai valuasi saham agar keputusanmu berbasis data, bukan emosi.
3. Terlalu Sering Trading Tanpa Strategi
Banyak investor pemula tergoda melakukan jual beli terlalu sering untuk mengejar keuntungan cepat. Padahal, aktivitas ini justru bisa meningkatkan biaya transaksi dan menurunkan profit.
Tips: Tentukan strategi sejak awal — apakah kamu ingin menjadi trader aktif atau investor jangka panjang. Sesuaikan strategi dengan profil risiko dan waktu yang kamu miliki.
4. Panik Saat Harga Saham Turun
Penurunan harga saham sering kali membuat investor panik dan menjual sahamnya di waktu yang salah. Padahal, koreksi adalah bagian alami dari pasar.
Tips: Fokus pada fundamental perusahaan, bukan fluktuasi jangka pendek. Jika perusahaan masih memiliki prospek bagus, penurunan harga bisa menjadi kesempatan untuk buy on weakness.
5. Tidak Diversifikasi Portofolio
Menaruh semua dana di satu atau dua saham bisa sangat berisiko. Jika saham tersebut turun, seluruh portofolio kamu bisa terdampak.
Tips: Sebar investasi di beberapa sektor seperti perbankan, consumer goods, energi, dan teknologi. Diversifikasi membantu mengurangi risiko sekaligus menjaga stabilitas portofolio.
6. Mengabaikan Money Management
Banyak investor fokus pada potensi profit tetapi lupa mengatur batas risiko. Tanpa manajemen keuangan yang baik, kerugian kecil bisa berkembang menjadi besar.
Tips: Terapkan aturan sederhana seperti hanya menggunakan maksimal 10% dari modal untuk satu saham dan menetapkan stop loss di setiap transaksi.
7. Tidak Sabar dan Ingin Cepat Kaya
Saham bukanlah jalan pintas untuk kaya. Banyak pemula kehilangan uang karena ingin cepat profit tanpa memahami proses investasi.
Tips: Bersabarlah. Gunakan strategi jangka panjang dengan rutin menambah investasi melalui metode seperti Dollar Cost Averaging (DCA) agar hasilnya optimal seiring waktu.
Kesimpulan
Berinvestasi saham membutuhkan pengetahuan, kesabaran, dan disiplin. Menghindari tujuh kesalahan di atas akan membantu kamu menjaga modal dan meningkatkan peluang keuntungan jangka panjang.
Ingat, sukses di pasar saham bukan tentang siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang paling konsisten dan rasional dalam mengambil keputusan.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!
Mulai perjalanan investasimu dengan langkah cerdas bersama BRIGHTS by BRI Danareksa Sekuritas.
Melalui BRIGHTS, kamu bisa belajar, menganalisis, dan berinvestasi saham dengan mudah, aman, serta diawasi oleh OJK.









