Sektor consumer goods atau barang konsumsi dikenal sebagai salah satu sektor yang paling stabil di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk yang dihasilkan perusahaan di sektor ini meliputi makanan, minuman, hingga kebutuhan rumah tangga, yang permintaannya relatif konsisten bahkan ketika ekonomi sedang melambat.
Bagi investor, saham consumer goods sering dianggap defensif karena memberikan arus kas stabil, prospek jangka panjang cerah, dan biasanya rutin membagikan dividen. Berikut 5 saham consumer goods terbaik yang layak dipertimbangkan, lengkap dengan gambaran indikator keuangannya.
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) adalah salah satu perusahaan konsumer terbesar di Indonesia yang berfokus pada produksi berbagai produk makanan dan minuman siap konsumsi.
Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan dikenal luas lewat produk legendarisnya, Indomie, yang tidak hanya menguasai pasar domestik tetapi juga populer di lebih dari 100 negara.
ICBP berdiri pada tahun 2009 sebagai hasil pemisahan (spin-off) dari divisi Consumer Branded Products (CBP) milik Indofood. Sejak melakukan pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010, ICBP semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di industri makanan olahan.
Lini Usaha Utama
ICBP memiliki portofolio produk yang luas dan terbagi ke dalam enam divisi utama:
- Mi instan: produk unggulan seperti Indomie, Sarimi, Supermi, dan Pop Mie.
- Produk dairy: susu cair, kental manis, yogurt, hingga es krim.
- Makanan ringan: berbagai produk camilan untuk anak dan keluarga.
- Penyedap makanan: bumbu instan, saus, dan kecap.
- Nutrisi & makanan khusus: susu bayi, balita, dan produk nutrisi kesehatan.
- Minuman: teh siap minum, air mineral, dan minuman berenergi.
Keunggulan Kompetitif
- Brand equity kuat: Indomie menjadi produk mi instan nomor satu di Indonesia dan banyak negara lain.
- Jaringan distribusi luas: menjangkau seluruh pelosok Indonesia hingga ke pasar internasional.
- Diversifikasi produk: tidak hanya mi instan, tapi juga dairy, makanan ringan, dan minuman.
- Ekspansi global: melalui pabrik dan joint venture di luar negeri, khususnya di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) adalah salah satu perusahaan ritel modern terbesar di Indonesia yang mengoperasikan jaringan minimarket Alfamart. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1989 dan awalnya bergerak di bidang perdagangan serta distribusi barang konsumsi.
Seiring dengan perkembangan bisnis, AMRT bertransformasi menjadi pengelola jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat dengan konsep “belanja dekat, hemat, dan lengkap.”
AMRT resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 dengan kode saham AMRT, dan sejak itu menjadi salah satu emiten ritel yang aktif diperdagangkan.
Lini Usaha dan Jaringan
Sumber Alfaria Trijaya mengelola berbagai lini usaha ritel, antara lain:
- Alfamart: minimarket utama yang menjual produk kebutuhan sehari-hari.
- Alfamidi: format minimarket yang lebih besar, dengan tambahan produk segar seperti buah, sayur, dan daging.
- Lawson: convenience store hasil kerja sama dengan mitra dari Jepang.
- Alfaexpress: gerai modern yang menjual makanan dan minuman siap saji.
Per akhir Juni 2025, AMRT memiliki 23.872 gerai (18.080 unit dimiliki sendiri dan 5.792 unit waralaba) yang tersebar di seluruh Indonesia dan terus melakukan ekspansi ke luar negeri, termasuk Filipina.
Keunggulan Kompetitif
- Jaringan gerai luas: Alfamart menjadi salah satu minimarket dengan jumlah cabang terbanyak di Indonesia.
- Brand awareness tinggi: dikenal luas oleh konsumen dari berbagai segmen.
- Efisiensi distribusi: memiliki pusat distribusi regional yang mendukung pasokan barang ke gerai secara cepat dan tepat.
- Model waralaba (franchise): mendukung ekspansi jaringan dengan modal yang lebih efisien.
3. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) adalah perusahaan agribisnis dan makanan terbesar di Indonesia yang berfokus pada industri perunggasan. CPIN berdiri pada 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perusahaan ini merupakan bagian dari Charoen Pokphand Group, konglomerasi asal Thailand yang menjadi salah satu pemain utama industri pangan di Asia.
CPIN mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1991 dengan kode saham CPIN, dan sejak itu menjadi salah satu saham blue chip sektor consumer goods & agrikultur.
Lini Usaha Utama
Charoen Pokphand Indonesia memiliki bisnis yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, antara lain:
- Pakan ternak: produk utama untuk ayam broiler dan layer, menjadi kontributor terbesar pendapatan.
- Pembibitan (breeding farm): menghasilkan anak ayam umur sehari (DOC).
- Peternakan: produksi daging ayam segar dan olahan.
- Makanan olahan: produk ayam beku, nugget, sosis, dan makanan siap saji dengan merek Fiesta, Champ, Okey, dan lainnya.
- Distribusi: jaringan logistik untuk mendukung pasokan nasional.
Keunggulan Kompetitif
- Integrasi vertikal penuh: dari produksi pakan hingga produk makanan siap saji.
- Merek kuat: Fiesta dan Champ menjadi brand makanan olahan yang sangat dikenal masyarakat.
- Dominasi pasar: CPIN adalah salah satu pemain terbesar industri perunggasan nasional.
- Fokus pada protein hewani: kebutuhan daging ayam terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi.
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) adalah salah satu perusahaan makanan terbesar dan paling terdiversifikasi di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada 14 Agustus 1990 dengan nama awal PT Panganjaya Intikusuma, kemudian pada tahun 1994 resmi berganti nama menjadi Indofood Sukses Makmur.
INDF merupakan holding company dari berbagai lini bisnis di bawah bendera Indofood Group. Perusahaan ini terkenal sebagai produsen mi instan terbesar di dunia lewat merek legendaris Indomie, namun portofolio usahanya jauh lebih luas dan mencakup seluruh rantai nilai agribisnis. Saham INDF tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1994 dengan kode INDF.
Lini Usaha Utama
INDF memiliki empat kelompok usaha utama yang terintegrasi:
1. Consumer Branded Products (CBP)
- Dipasarkan melalui anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).
- Produk utama: mi instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie), produk dairy, makanan ringan, penyedap, minuman, dan nutrisi khusus.
2. Bogasari
- Produsen tepung terigu terbesar di Indonesia dengan merek Segitiga Biru, Cakra Kembar, dan Kunci Biru.
- Memiliki unit penggilingan dan distribusi skala besar.
3. Agribisnis & Perkebunan
- Melalui PT Salim Ivomas Pratama. Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).
- Fokus pada perkebunan kelapa sawit, karet, dan pengolahan minyak goreng serta margarin.
4. Distribusi
- Menangani pemasaran dan distribusi produk Indofood ke seluruh pelosok Indonesia melalui jaringan distribusi yang sangat luas.
Keunggulan Kompetitif
- Integrasi vertikal penuh: dari hulu (perkebunan) hingga hilir (produk konsumer siap jual).
- Brand sangat kuat: Indomie menjadi ikon global dan simbol mi instan Indonesia.
- Jaringan distribusi terbesar: menjangkau seluruh pasar domestik, termasuk area rural.
- Diversifikasi bisnis: tidak hanya produk konsumsi, tapi juga tepung, minyak goreng, margarin, hingga agribisnis.
5. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY)
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) atau yang lebih dikenal dengan merek Cimory adalah perusahaan makanan dan minuman yang fokus pada produk berbasis susu dan protein hewani.
Didirikan pada 1993, Cimory awalnya hanya memproduksi susu pasteurisasi dalam skala kecil. Seiring dengan meningkatnya permintaan produk susu segar berkualitas, perusahaan ini berkembang pesat dan kini menjadi salah satu pemain besar di industri dairy Indonesia.
CMRY resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Desember 2021 dengan kode saham CMRY. IPO ini menjadi salah satu yang terbesar di sektor consumer goods pada tahun tersebut.
Lini Usaha Utama
Cimory mengembangkan portofolio bisnis yang terbagi dalam dua segmen besar:
1. Dairy Product
- Susu segar pasteurisasi dan UHT.
- Yogurt drink (Cimory Yogurt, Cimory Squeeze, dan varian lainnya).
- Produk olahan susu lainnya.
2. Consumer Foods (Protein Olahan)
- Produk daging olahan, sosis, dan makanan siap saji dengan merek Kanzler.
- Menjadi salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di industri protein hewani.
Selain itu, Cimory juga dikenal dengan konsep “Cimory Dairyland”, yaitu agro-tourism yang menggabungkan edukasi peternakan dengan rekreasi keluarga.
Keunggulan Kompetitif
- Brand kuat: Cimory dan Kanzler menjadi brand populer dengan segmen pasar menengah ke atas.
- Produk premium: fokus pada kualitas dan inovasi produk berbasis susu dan protein.
- Distribusi modern: mengandalkan penjualan melalui ritel modern, e-commerce, serta jaringan distribusi langsung ke konsumen melalui agen “Miss Cimory”.
- Pertumbuhan pesat: salah satu emiten consumer goods dengan pertumbuhan tercepat pasca-IPO.
Tabel Kinerja Keuangan 1H25
Perusahaan |
Pendapatan |
Laba Bersih |
Margin Laba Bersih |
PER (TTM) 2 Sep 2025 |
ICBP |
Rp37,6 T (+1,7% YoY) |
Rp5,5 T (+56,5% YoY) |
14,7% |
11,8x |
AMRT |
Rp63,8 T (+7,8% YoY) |
Rp1,9 T (+5,0% YoY) |
3,0% |
27,1x |
CPIN |
Rp33,1 T (+0,3% YoY) |
Rp1,9 T (+7,5% YoY) |
5,8% |
18,5x |
INDF |
Rp59,8 T (+4,5% YoY) |
Rp5,8 T (+51,5% YoY) |
9,8% |
6,2x |
CMRY |
Rp5,1 T (+16,6% YoY) |
1,0 T (+23,9% YoY) |
19,3% |
22,5x |
Disclaimer:
Informasi yang disajikan hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan atau saran untuk membeli maupun menjual saham. Segala keputusan investasi saham memiliki risiko yang perlu dipahami, diantisipasi, dan menjadi tanggung jawab masing-masing investor.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia investasi, jangan lupa untuk follow media sosial BRI Danareksa Sekuritas: Instagram @bridanareksa, YouTube BRI Danareksa Sekuritas, TikTok @bridsofficial, dan Telegram BRIDS Official Channel. Stay updated!