"Tak kenal maka tak sayang", istilah ini sering kita dengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Di dalam dunia trading mungkin lebih tepatnya "tak kenal maka tak cuan".
Seringkali ketika ada saham yang mengalami kenaikan signifikan, biasanya kita cuma berakhir hanya sebagai "penonton" alias ga ikutan beli saham tersebut. Dan ketika ada saham yang turun signifikan, pasti kebanyakan dari kita sudah punya barang di posisi harga tinggi atau di pucuk. ðŸ˜
Ini lah problem yang sering dirasakan oleh trader pemula atau bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun.
Masalah ini seharusnya bisa diatasi, dengan cara mengenali pergerakan harga saham, bagaimana polanya, seperti apa ciri-ciri saham yang akan naik dan atau akan turun.
Kenapa Harus Mengenali Pergerakan Harga Saham? 🤔
Dengan mengenali pergerakan harga saham tentunya kita dapat mengenali ciri-ciri saham akan naik, ciri-ciri saham akan turun, kapan suatu saham akan berbalik arah dari naik menjadi turun dan dari turun menjadi naik. Lalu impactnya terhadap trading kita apa?
Tentunya kita jadi bisa memanfaatkan peluang untuk buy ketika saham akan naik dan terhindar dari risiko nyangkut ketika harga saham akan turun dalam. 😎
Mengenal Trend: Uptrend dan Downtrend
Ada dua tren utama dalam pergerakan harga saham, yaitu uptrend dan downtrend. Kita bahas satu per satu ya!
-
Uptrend (Tren Naik) 📈
- Uptrend terjadi saat harga saham bergerak cenderung naik dalam periode tertentu. Pada saat uptrend, harga saham biasanya membentuk pola higher high dan higher low. Artinya, titik puncak (high) yang tercapai lebih tinggi dari puncak sebelumnya, dan titik terendah (low) juga lebih tinggi dari low sebelumnya.
- Di pasar saham, biasanya saham yang uptrend akan cenderung bergerak naik secara konsisten dalam jangka waktu yang cukup panjang sampai formasi higher high dan higher low mulai membentuk lower low.
- Pada saat uptrend dari segi persentase kenaikan juga cukup besar bisa mencapai puluhan hingga ratusan persen.
-
Downtrend (Tren Turun) 📉
- Sebaliknya, downtrend adalah kondisi di mana harga saham cenderung turun secara konsisten. Harga saham biasanya membentuk pola lower high dan lower low. Ini artinya, setiap puncak yang terbentuk lebih rendah dari puncak sebelumnya, begitu juga dengan titik terendah yang lebih rendah dari sebelumnya.
- Sama halnya dengan uptrend saham yang downtrend juga cenderung bergerak turun secara konsisten dalam jangka waktu yang cukup panjang sampai formasi lower high dan lower low mulai membentuk higher high.
- Pada saat downtrend dari segi persentase penurunan juga cukup besar bisa mencapai puluhan hingga ratusan persen.
Kesimpulan
Dengan memahami trend ini, kamu bisa lebih siap dalam menghadapi kenaikan dan penurunan pada harga saham. Mengetahui ciri-ciri uptrend dan downtrend bisa jadi panduan untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk beli atau jual, sehingga peluang cuan lebih besar dan kita juga bisa mengurangi risiko "nyangkut" di harga puncak. 😎